Berita Nasional Terkini
Lengkap Kisah Rumini Korban Erupsi Gunung Semeru 2021, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan
Kisah Rumini Korban Erupsi Gunung Semeru 2021, ibu dan anak ditemukan tewas berpelukan masih menjadi sorotan
14 Orang Meninggal
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga Minggu (5/12/2021) sore, musibah ini mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.
“Per pukul 17.30 WIB ini jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini berjumlah 14 orang,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam jumpa pers, dilansir dari Antara, Minggu.
Dari 14 korban jiwa tersebut, dua di antaranya berasal dari Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca juga: Dimulai Sejak 1818, Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Durasi Terpanjang Terjadi pada 1941-1942
Jenazah tersebut ditemukan oleh relawan Baret Rescue Gerakan Pemuda Nasdem Jember saat menyisir di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” ucap Ketua Baret Nasdem Jember David Handoko Seto, Minggu, seperti dilansir Kompas.com.
Selain itu, tim relawan juga menemukan beberapa jenazah yang diduga penggali pasir di Kecamatan Pronojiwo. David menerangkan, timnya juga melihat sejumlah jenazah yang terjebak di dalam truk.
Namun, kata David, saat itu relawan belum bisa mengevakuasi jenazah karena di sekitar wilayah itu masih panas.
Selain korban jiwa, erupsi Gunung Semeru ini juga membuat 56 warga menderita luka ringan hingga berat.
Rinciannya yaitu 35 orang menderita luka berat dan 21 lainnya mengalami luka ringan.
Baca juga: Nasib Puluhan Rumah Dekat Jalur Aliran Lahan Gunung Semeru, Ada Korban Luka Bakar
Bupati Lumajang tetapkan masa tanggap darurat 30 hari
Bupati Lumajang menetapkan status Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021).
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari dilansir dari siaran pers resmi BNPB.