Berita Nasional Terkini

Akhirnya Buruh Ultimatum Anies Baswedan Wujudkan Angin Surga Soal UMP DKI 2022, Ancam Mogok Nasional

Akhirnya buruh ultimatum Anies Baswedan wujudkan angin surga soal UMP DKI 2022, ancam mogok nasional

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Nur Indah Farrah Audina / Tribun Jakarta
Aksi unjukrasa buruh di Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuntuk kenaikan UMP DKI 2022 

Hal inilah yang mendasari massa buruh menagih janji Anies.

Baca juga: Tak Mau Dianggap Diskriminasi Kepada Massa Aksi Reuni 212, Polisi Persilakan Tanya ke Anies Baswedan

Siap Mogok Nasional

Ratusan buruh yang menggeruduk Balai Kota siap melaksanakan aksi mogok nasional setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak kunjung merevisi kebijakan soal kenaikan UMP 2022.

Padahal, Anies Baswedan sebelumnya sempat memberikan angin surga kepada buruh saat aksi demo pada 29 November 2021 lalu.

Saat itu, Anies Baswedan sempat menjanjikan akan turut memperjuangkan agar UMP 2022 bisa naik lebih tinggi lagi.

Namun, orang nomor satu di DKI itu hingga kini belum bisa memberi kepastian kapan akan merevisi kebijakan soal UMP 2022 tersebut.

"Kalau belum ada kepastian mogok nasional pasti jadi.

Karena semua akan melihat DKI, ketika DKI tidak ada kepastian, gubernur tidak revisi, provinsi lain melihat Jakarta," ucap Ketua DPD KSPSI DKI William Yani Wea, Rabu (8/12/2021).

Ia pun mengaku enggan berdiskusi lagi dengan Pemprov DKI soal kenaikan UMP 2022 ini.

Sebab, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu seharusnya bisa merevisi UMP 2022 tanpa harus meminta persetujuan Kementerian Ketenagakerjaan.

Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.

Ia pun meminta agar Anies Baswedan tidak menggunakan PP Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.

"Tinggal diputuskan inflasinya berapa, pertumbuhan ekonomi bagaimana, tinggal diputuskan, tidak perlu ketemu stakeholder," ujarnya.

Baca juga: Pengamat Bongkar Alasan Anies Baswedan Tak Dukung Lagi Reuni 212, Takut Cap Radikal di Pilpres 2024?

"Tidak perlu ketemu pengusaha, tidak perlu ketemu buruh, tinggal putuskan saja," sambungnya.

Sebelumnya, massa buruh desak perwakilannya masuk ke dalam Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved