Satu di Antara Puluhan ABK Vietnam yang Positif Covid-19 Mengalami Sesak Nafas

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Satu dari 20 ABK MV Viet Thuan Ocean yang dinyatakan positif Covid-19 dilarikan ke rumah sakit di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (9/12/2021) dini hari. 

Hal ini diungkap oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda, Solihin kepada TribunKaltim.co. 

Solihin menjelaskan, secara mendadak para crew menghubungi mereka pada Rabu (8/12/2021) malam, sekitar pukul 11.55 Wita, bahwa ada yang mengaku sesak nafas.

Tanpa menunggu lama tim medis dari KKP Kelas II Samarinda langsung turun memeriksa dan mendapati satu ABK tersebut dalam keadaan saturasi oksigen rendah.

Baca juga: 20 ABK Asal Vietnam Terpapar Covid-19, KKP Samarinda Angkat Bicara soal Jenis Variannya

Baca juga: KKP Samarinda Sebut Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu Mudah Terdeteksi Saat Pemeriksaan

Baca juga: BREAKING NEWS Kapal Vietnam Sandar di Muara Berau, KKP Samarinda Deteksi 20 ABK Terpapar Covid-19

"Jadi kita langsung membawanya ke salah satu Rumah Sakit di Samarinda. Tentunya dengan prosedur yang tepat dan benar," ujarnya.

Sementara untuk 19 orang lainnya dikatakannya masih melakukan isolasi mandiri yang ketat di Kapal.

"Sambil terus kami pantau kondisi mereka," lanjutnya.

Ia juga menyebutkan seluruh ABK di kapal tersebut berjumlah 22 orang dan merupakab warga negara asing (WNA) Vietnam.

"Jadi tidak ada orang kita (Indonesia) di kapal itu," paparnya.

"Juga untuk petugas medis kita yang bertugas ke sana sudah kita periksa dan aman. Harap masyarakat tidak panik, karena seluruh penanganan sudah tepat," tegasnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Giat Tangani Covid 19 , KKP Samarinda Terima Penghargaan dari GPEI Kaltim

Untuk diketahui, KKP Kelas II Samarinda berhasil mendeteksi 20 ABK MV Viet Thuan Ocean terpapar Covid-19.

Hal itu saat mereka melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para awak kapal tersebut, Rabu (8/12/2021), sesaat setelah berlabuh di Muara Berau.

Solihin menjelaskan, pemeriksaan kesehatan memang diperketat.

Apalagi untuk setiap kapal asing yang masuk ke perairan Kalimantan Timur ataupun Samarinda. (*)