Program Bina Desa, Poltekba Latih Warga Kelurahan Damai Baru Terapkan Teknologi Biopori

Dosen Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) melaksanakan program Bina Desa selama tiga hari, Jumat-Minggu (3-5/12/2021) lalu.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Diah Anggraeni
HO/Poltekba
Dosen Poltekba saat melaksanakan program Bina Desa di Kelurahan Damai. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu (3-5/12/2021) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dosen Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) melaksanakan program Bina Desa selama tiga hari, Jumat-Minggu (3-5/12/2021) lalu.

Tim ini diketuai Fatmawati, S.T., M.T. dan beranggotakan Ezra Hartarto Pongtuluran, S.T., M.Eng.; Qory Hidayati, S.T., M.T.; Wahyu Yusuf Rio, S.T., M.T.; dan Chardina Dianovita, M.Gz.

Pelaksanaan program Bina Desa itu dilakukan di Kelurahan Damai Baru berupa penyuluhan, pelatihan dan penerapan langsung pembuatan teknologi biopori dengan melibatkan masyarakat.

Baca juga: Poltekba Bina Desa di Kelurahan Lamaru, Berbagi Lampu PJU Solar Cell dan Diversifikasi Olahan Ikan

Penyuluhan dilaksanakan pada Jumat (3/12/2021) lalu dan dihadiri perwakilan warga Kelurahan Damai Baru.

Sementara penerapan serta pemasangan teknologi biopori dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (4-5/12/2021).

Menurut Fatmawati, pelaksanaan Program Bina Desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersedia dan berusaha secara individu mengatasi masalah banjir di lingkungan permukimannya.

"Penerapan teknologi biopori merupakan salah satu alternatif terbaik dalam mengurangi genangan banjir dan dapat dilaksanakan masyarakat karena menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana," papar Fatmawati.

Tak hanya itu, tim juga membuat resapan biopori sebanyak 150 titik di dua RT di Kelurahan Damai Baru.

Saat ini yang sudah terealisasi sekitar 80 titik di RT 17, sedangkan RT 18 akan dilaksanakan dalam waktu dekat sebanyak 70 titik.

Baca juga: BEM Poltekba dan Polda Kaltim Sinergi Bagikan Bantuan Sosial

Sebelumnya, permukiman di Kelurahan Damai merupakan daerah rawan banjir sehingga setiap hujan deras selalu terjadi luapan yang mengakibatkan banjir.

Pembuatan teknologi resapan air biopori, lanjut Fatmawati, dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat lainnya di Balikpapan.

"Untuk membuat biopori, masyarakat tidak memerlukan lahan yang luas. Cukup membuatnya di halaman atau pinggir rumah tempat tinggalnya. Dengan menerapkan teknologi ini di sekitar rumah kita, maka setiap penghuni sudah membantu menyediakan resapan air saat hujan," beber Fatmawati.

Saat pemasangan biopori, masyarakat sangat antusias untuk terlibat mengatasi banjir di lingkungan mereka.

Baca juga: Penyaluran Kompetensi Mahasiswa Akhir maupun Alumni, 14 Perusahaan Ramaikan Job Fair Poltekba

Melalui kegiatan ini, tim berharap masyarakat menyadari perannya sebagai penghuni di permukiman rawan banjir.

"Kelurahan Damai Baru beserta warga warga RT 17 dan RT18 sangat senang dan mengapresiasi program Bina Desa dari Poltekba. Pemasangan lubang resapan biopori ini menjadi strategi bersama yang dapat diterapkan untuk mengurangi genangan dan potensi banjir, sekaligus mengurangi sampah organik rumah tangga. Diharapkan kegiatan ini dapat berkesinambungan," ujar Lurah Damai Baru, Hendra Wardana.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved