Berita Balikpapan Terkini

Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Jadi Tantangan Riswah Yuni Kelola SalaKilo di Balikpapan

Riswah Yuni (44), pemilik SalaKilo Balikpapan tak berhenti mengembangkan bisnisnya agar tidak tenggelam pada masa-masa sulit.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Proses pengolahan cake SalaKilo buatan Riswah Yuni. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Riswah Yuni (44), pemilik SalaKilo Balikpapan tak berhenti mengembangkan bisnisnya agar tidak tenggelam pada masa-masa sulit.

Dalam perkembangannya, SalaKilo menghadapi bermacam-macam tantangan, termasuk pandemi Covid-19.

Bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI), SalaKilo turut berpartisipasi pada kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh BRI.

"Dari situ kita bisa memperkenalkan produk kita kepada khalayak yang lebih luas bahwa cake SalaKilo ini sebagai master oleh-oleh yang pantas untuk dijadikan buah tangan dari Balikpapan," ujar wanita yang kerap disapa Yuni tersebut.

Yuni sangat bersyukur dengan kesempatan yang telah diberikan BRI untuk dapat mempromosikan produk SalaKilo kepada masyarakat Balikpapan.

Baca juga: Riswah Yuni Bikin Produk Olahan Salak dengan Nama SalaKilo Balikpapan, Omset Capai 200 Juta/Bulan

Baca juga: BANYAK yang Salah! Ini 5 Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan Tubuh, Bagus buat Lancarkan Pencernaan

Selain kesempatan mempromosikan produknya, SalaKilo mendapatkan tawaran restrukturisasi kredit dari BRI yang mana kemudian dimanfaatkan oleh Yuni karena ia sendiri tidak dapat memprediksikan kapan pandemi ini akan berakhir.

"Kita ditawarkan untuk bisa mengambil restrukturisasi kredit oleh BRI, lalu kita manfaatkan untuk mengambil langkah tersebut sampai saat ini pun masih berlangsung," tutur Yuni.

Selain itu, Yuni pun terus berinovasi dengan buah salak yang ia kembangkan dan mengolahnya menjadi produk-produk baru seperti olahan minuman berbahan baku buah dan kulit salak.

"Akhirnya kita buat air perasan buah salak ditambah kulit salak, jahe merah, serai, daun pandan, kayu manis dan cengkeh. Alhamdulillah untuk penjualannya sejak pandemi hingga saat ini bagus ya," ucapnya.

Yuni menyampaikan tantangan yang dialami untuk mengangkat buah salak khas Balikpapan ini agar menjadi produk khas Balikpapan ini tentunya tidak mudah.

Baca juga: Inovasi di Masa Pandemi, Bisnis Oleh-oleh ‘Cake SalaKilo’ Mampu Bertahan Lewat Jualan Online

Namun, dengan tujuan mulianya untuk mengangkat potensi petani buah salak lokal Balikpapan, maka Yuni optimistis bisnis yang digelutinya ini akan terus berkembang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved