Berita Balikpapan Terkini
Peringati Hari Anti Korupsi, Formak Indonesia Datangi Kantor DPRD Balikpapan, Ini Tuntutannya
Forum Masyarakat Anti Korupsi atau Formak Balikpapan terlihat mendatangi Kantor DPRD Balikpapan, Senin (13/12/2021)
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Forum Masyarakat Anti Korupsi atau Formak Balikpapan mendatangi Kantor DPRD Balikpapan, Senin (13/12/2021).
Sekian orang yang tergabung dalam forum tersebut hendak membawa setidaknya 2 tuntutan, dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember berwujud unjuk rasa.
Ketua Formak Indonesia, Jerico Noldi menjelaskan, pihaknya ingin mengembalikan agar DPRD Balikpapan tetap pada marwah, martabat, dan harkatnya.
"Artinya, mereka bekerja sesuai janji-janji mereka. Itu yang pertama," cetus Jerico, Senin (13/12/2021), di unjuk rasa.
Kedua, lanjut dia, banyak pelanggaran etika oleh Anggota DPRD Balikpapan, setidaknya dalam kurun 2 tahun terakhir.
Baca juga: Peringati Hakordia 2021, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Seluruh Peserta Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Baca juga: Mantan Kepala BPBD Kubar yang Terseret Kasus Korupsi Ditahan di Polres, Kini Kondisinya Kurang Fit
Baca juga: Peringati Hakordia, BPJamsostek Balikpapan Ajak Peserta Tulis Dukungan Antikorupsi
Karenanya, ia ingin menanyakan terkait perkembangan penyusunan tata tertib atau tatib bagi anggota dewan.
Disamping itu, Jerico menambahkan, Komisi III DPRD Balikpapan kerap melakukan sidak, baik proyek hingga SDM.
Namun pendapatnya, tidak ada transparansi dari upaya sidak tersebut.
"Nah (isu) itu yang kita tarik kesini untuk mengontrol mereka. Kembalikan wibawa, harkat, dan martabat anggota dewan," tegasnya.
Kegiatan ini, kata Jerico, diwacanakan akan terlaksana pada Kamis (9/12/2021) kemarin.
Namun saat didatangi, sekitar 30 anggota dewan tidak berada di tempat. Melainkan bertandang ke luar kota.
Dirinya sedikit menyesalkan lantaran tidak semestinya sebagian besar anggota dewan yang berangkat.
Ia berpendapat bahwa masalahnya bukan kunjungan keluar kotanya, melainkan jumlah orang yang berangkat.
"Seharusnya kan gantian, yang berangkat 10 dulu, minggu depan 10 lagi. Ini berangkatnya bareng," ungkap Jerico kesal.
Menurutnya, hal demikian semata mengamburkan APBD. Terlebih dari kunjungan keluar kota tersebut, baginya, tidak menghasilkan apapun untuk kepentingan Kota Balikpapan.