Berita Samarinda Terkini

Naik Skytrain Monorail, Jarak Tempuh dari Bandara APT Pranoto ke Stadion Sempaja Cuma 12 Menit

Moda transportasi Skytrain Monorail di Samarinda menjadi salah satu dari lima proyek infrastruktur yang akan dibiayai dengan skema Kerjasama Pemerinta

TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Kawasan Kompleks Stadion Madya Sempaja direncanakan menjadi titik akhir lintasan rencana pembangunan moda transportasi Skytrain Monorail di Samarinda yang dibiayai oleh skema KPBU. TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Moda transportasi Skytrain Monorail di Samarinda menjadi salah satu dari lima proyek infrastruktur yang akan dibiayai dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pemerintah Kota Samarinda mengajukan rencana pembangunan moda transportasi itu sebagai salah satu program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda melalui KPBU yang difasilitasi oleh pemerintah pusat.

Diketahui sebelumnya, rencana skytrain monorail yang akan menghubungkan Bandara APT Pranoto hingga Kompleks Stadion Madya Sempaja tersebut juga menjadi satu dari tiga proyek yang telah mendapat lampu hijau untuk dilakukan studi pendahuluan oleh tim KPBU.

Pemkot Samarinda mencetuskan skytrain sebagai model transportasi modern di Samarinda untuk memudahkan dan mempercepat mobilitas masyarakat dari dan menuju Bandara APT Pranoto.

Sebagai perangkat daerah yang mengampu studi pendahuluan terhadap proyek ini, Dinas Perhubungan kota Samarinda menuturkan telah melakukan kajian tentang kemungkinan titik awal dan akhir moda transportasi tersebut.

Baca juga: Pemkot Samarinda Bangun Infrastruktur dengan Skema KPBU, dari LPJU hingga Skytrain Monorail

Baca juga: Komisi III DPRD Samarinda Dukung Pemkot Cari Sumber Dana untuk Pembangunan Infrastruktur

Untuk sementara, Kompleks Stadion Madya Sempaja menjadi titik akhir yang akan dihubungkan dengan Bandara APT Pranoto yang berada di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda, Hari Prabowo menjelaskan dari studi pendahuluan yang telah dipaparkannya kepada tim KPBU, panjang monorail yang menghubungkan kedua titik tersebut sepanjang 14,6 kilometer.

“Karena lintasan untuk moda semacam ini kan harus lurus tidak bisa berkelok-kelok,” beber Hari Prabowo kepada TribunKaltim.co, Jum’at (17/12/2021).

Dengan jarak lintasan tersebut jika skytrain nantinya melaju dengan kecepatan rata-rata seperti KRL di Jakarta, yaitu 40 km/jam, maka waktu tempuh antara Bandara APT Pranoto dan Stadion Sempaja hanya berkisar 21 menit, sedangkan jika skytrain melaju dengan kecepatan tertinggi 70 km/jam, maka waktu tempuh akan lebih singkat sekitar 12 menit.

“Kalau kita tarik dari Bandara (APT Pranoto), memang tidak sampai 20 kilometer, karena selama ini menuju ke sana kita mengikuti jalan yang berliku dan kondisi perbukitan maka waktu tempuhnya jadi agak panjang,” kata Hari Prabowo lebih lanjut.

Baca juga: Soroti Rencana Infrastruktur Pemkot Samarinda, Komisi III DPRD Minta Fokus Penanganan Banjir

Kabid LLAJ Dishub Samarinda itu menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menentukan jumlah biaya hingga desain spesifik transportasi skytrain itu ke depan, karena studi pendahuluan yang sekarang dilakukan masih sebatas kajian potensi dan kemungkinan dibangunnya moda transportasi kereta ini di Samarinda.

Adapun wacana skytrain monorail ini dalam studi pendahuluannya juga telah dikaji untuk berlanjut dan terhubung hingga kawasan Big Mall Samarinda, dengan melihat beberapa titik lokasi yang dapat menjadi simpul penghubung.

“Ini merupakan kajian yang sangat awal sekali untuk melihat potensi, kemudian tidak menutup kemungkinan kita bisa bersinergi dengan IKN, karena untuk transportasi tidak boleh terputus, harus sustainable,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved