Berita Internasional Terkini
Warga Korea Utara Dilarang Tertawa dan Bersenang-senang Selama Peringatan Kematian Ayah Kim Jong Un
Warga Korea Utara dilarang tertawa dan bersenang-senang selama peringatan kematian ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il dilaksanakan.
Tindakan keras ini telah dimulai sejak awal Desember ketika para polisi Korea Utara menyiapkan perayaan Periode Berkabung.
Kim Jong Il meninggal karena serangan jantung pada 17 Desember 2011 pada usianya yang ke-69 tahun.
Setiap tahun sejak kematiannya, Kim Jong Un memberikan penghormatan atas kematian ayahnya.
Namun, tahun ini semua media tidak langsung melaporkan aktivitas publik apapun yang dilakukan Kim pada Jumat pagi ini.
"Pemimpin hebat dan sahabat Kim Jong Un selalu bersama kami, dan dia adalah 'suryong' abadi dan bagaikan matahari bagi revolusi," ungkap seorang warga Korea Utara.
Sebelumnya, Kim Jong Un menerapkan peraturan pada rakyat Korea Utara tentang larangan menggunakan celana jeans ketat, menggunakan potongan rambut mullet, dan orang-orang yang berdandan seperti seorang kapitalis, serta pengaruh Barat pada kalangan muda.
Pemerintah memerintahkan media massa untuk memperingatkan rakyat berhenti menggunakan budaya kapitalis ke dalam negeri.
Kronologi Meninggalnya Kim Jong Il
Kim Jong Il meninggal pada 17 Desember 2011.
Baca juga: Konflik Kekerasan Israel, Korea Utara Sebut Jalur Gaza Jadi Tempat Jegal Manusia dan Anak-anak
Dikutip dari New York Times, Kim Jong il meninggal karena serangan jantung saat bepergian dengan keretanya.
Berita kematian Kim mengejutkan negara-negara di Asia dan bergema di seluruh dunia.
Korea Utara secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat setelah hampir 60 tahun dan hanya memiliki sedikit sekutu selain China.
Korea Selatan segera menempatkan angkatan bersenjatanya dalam keadaan siaga tinggi.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, Korea Utara menguji sejumlah rudal jarak pendek pada Senin (19/12/2011) pagi.
Kantor berita mengatakan tes dilakukan sebelum pengumuman kematian Kim.