Berita Tenggarong Terkini
Jadi Desa BRIlian, Bhuana Jaya di Kukar Manfaatkan Website hingga Radio untuk Layanan Publik
Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pelayanan publik di masa pandemi Covid-19 menjadi program unggulan Desa Bhuana Jaya.
Penulis: Aris Joni | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pelayanan publik di masa pandemi Covid-19 menjadi program unggulan Desa Bhuana Jaya selama pandemi melanda sejak awal tahun 2020 lalu.
Program tersebut juga yang menjadi cikal bakal berhasilnya Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dalam ajang Anugerah Desa BRIlian Batch-2 tahun 2021 yang diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI.
Dengan mengusung tema "Ketahanan di Masa Pandemi dengan Menggunakan Pelayanan Mandiri di Desa Bhuana Jaya" mengantarkan desa tersebut menjadi Juara Harapan 2 di ajang bergengsi tersebut.
Saat ditemui, Kepala Desa Bhuana Jaya, Friend Effendy menceritakan awal pandemi covid-19, ia merasa tak akan begitu berdampak bagi desanya.
“Namun setelah ada kebijakan pembatasan sosial bagi masyarakat serta terdapatnya warga yang terpapar Covid-19, pelan tapi pasti sedikit demi sedikit pandemi ini mulai berdampak pada perekonomian warga,” kata Friend Effendy, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Raih Juara Harapan 2 Ajang Desa BRIlian Batch-2, Bhuana Jaya Boyong Piala dan Rp 25 Juta
Baca juga: Awalnya Penasaran dengan AgenBRILink, Kini Indriyanni bisa Dapat Rp 15 Juta per Bulan
Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Jadi Tantangan Riswah Yuni Kelola SalaKilo di Balikpapan
Melihat kondisi ini, dirinya beserta lembaga desa yang ada di Pemerintah Desa mengambil langkah-langkah strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan kemasyarakatan desa serta penanggulangan bencana keadaan darurat mendesak desa.
"Sehingga Desa kami berupaya berinovasi mencari terobosan dalam menghadapi pandemi global akibat mewabahnya virus corona sampai ke pelosok desa, termasuk di Desa bhuana Jaya ini," ujarnya.
Alhasil, banyak kegiatan pelayanan di Desa Bhuana Jaya yang dilakukan secara online atau daring selama masa pandemi covid-19.
Seperti kegiatan surat-menyurat, pertemuan atau rapat dan pelayanan kepada masyarakat.
Di masa pandemi pihaknya banyak melakukan sosialisasi dengan menggunakan sistem digital dan teknologi media komuikasi lainnya.
Seperti sosialisasi dan hasil musyawarah desa sering disampaikan ke masyarakat melalui media informasi desa yang dimiliki, seperti website pemerintah desa yakni www.bhuanajaya.desa.id atau http://www.bhuanajaya.desa.or.id/first.
Kemudian ada pula Radio Komunitas FM milik Desa Bhuana Jaya 105.9 MHZ serta melalui live streaming.
Lalu ada pula media sosial berupa Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube yang dikelola oleh Pemerintah Desa Bhuana Jaya.
"Ada juga group Whatsapp dan Telegram Group," ungkapnya.
Lanjut Friend, Desa Bhuana Jaya saat ini sedang membangun pelayanan berbasis online yang bisa diakses melalui sistem Android maupun PC.
Harapannya ke depan akan lebih maksimal dan efisien dalam pelayanan publik.
"Demikian juga kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan dan Perberdayaan Masyarakat Desa agar lebih leluasa diketahui oleh masyarakat umum diunggah ke internet baik melalui website resmi Desa," paparnya.
Sementara itu, kata dia, dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dibentuk Forum RT se-desa Bhuana Jaya dan rutin mengadakan pertemuan dengan meneraokan Prokes tiap bulan.
Lokasi pertemuan di rumah Ketua RT secara bergilir dari RT 01 sampai RT 23.
Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua BPD dan Anggota Ketua LPM, perangkat Desa, Kasargas Linmas Desa, kadang kala hadir juga Babinsa dan Babin Kamtibmas.
Di forum ini diadakan diskusi seputar penyelenggaraan pemerintah Desa, Pembangunan desa, Pembinaan Masyarakat Desa serta Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Lanjut dia, terkait teknologi informasi di Desa Bhuana Jaya, untuk menghadapi pengaruh negatif dari Internet, Perangkat desa juga sebagai Pandu Digital yang membekali pengetahuan soal literasi media, literasi digital dan Internet positif.
"Diharapkan pemanfaatan teknologi dapat memaksimalkan pelayanan dan mempercepat informasi," tuturnya.
Untuk pemahaman dampak dan pengaruh internet negatif maupun positif bagi kaum muda, Pemerintah Desa Bhuana Jaya juga menetapkan Petugas Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Desa (PPID).
Lembaga ini menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi Informasi dan digitalisasi desa kepada masyarakat melalui berbagai sarana prasarana yang dimiliki Desa.
"Dengan cara seperti diharapkan masyarakat Desa Bhuana Jaya cerdas dalam menggunakan Media dan tidak terjebak dalam Informasi Hoax. Tantangan terbesar dalam pemanfaatan Media sosial di tengah tengah masyarakat adalah bagaimana mendapatkan Informasi yang benar dan valid," pungkasnya. (*)