Berita Nasional Terkini

KSAD Dudung Abdurachman Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Gantikan Panglima TNI Jenderal Andika

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pindad gantikan Panglima TNI Jenderal Andika.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Dudung Abdurachman saat masih berpangkat Mayjen TNI saat menjabat sebagai Pangdam Jaya saat ditemui di Makodam Jaya, Senin 23 November 2020 lalu. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pindad gantikan Panglima TNI Jenderal Andika. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pindad gantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dudung diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Pengangkatan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pindad, Kamis (23/12/2021).

Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-411/MBU/12/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pindad.

Baca juga: Bahar Bin Smith Laporkan Ketua Cyber Indonesia Soal Hoaks, Ada Kaitan Sama KSAD Dudung Abdurrachman

Baca juga: RENCANA Bahar Bin Smith Lapor Balik Ketua Cyber Indonesia, Ada Kaitan Sama KSAD Dudung Abdurrachman

Baca juga: Kecam Pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman, Habib Bahar bin Smith Minta KSAD Urusi KKB Papua

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya KSAD Dudung Abdurachman sebagai Komisaris Utama PT Pindad.

"Diharapkan, dengan bergabungnya Bapak (Dudung Abdurahman) sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) akan memberikan tambahan dukungan untuk bisa meningkatkan kinerja kedepan," katanya melalui siaran persnya.

Sementara itu, KSAD Dudung Abdurachman menyampaikan terima kasih atas pengangkatannya dengan jabatan baru tersebut.

Dudung bilang, dalam menjalankan tugas ini, perlu adanya dukungan, kerja sama dan koordinasi dengan jajaran komisaris serta direksi Pindad.

"Tugas ini merupakan hal baru yang memberikan wawasan dan ilmu mengenai dunia korporasi. Saya berharap PT Pindad kedepan dapat menjadi perusahaan besar dengan produk unggulan dan berdaya saing dalam mendukung pembangunan nasional dan menjaga kedaulatan bangsa. Semoga kehadiran saya menjadi manfaat serta dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Selain itu, perusahaan menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan sumbangsih yang diberikan oleh Jenderal TNI Andika Perkasa yang telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Komisaris Utama perseroan.

Sebaliknya, perusahaan menyampaikan selamat bergabung kepada Komisaris Utama yang baru.

Baca juga: RENCANA BESAR KSAD Jenderal Dudung Terhadap Para Santri dan Hafiz Alquran untuk Institusi TNI

PT Pindad berharap bergabungnya Dudung Abdurahman di perseroan dapat terus membangun perusahaan menuju industri pertahanan yang kuat, mandiri, berdaya saing dan semakin maju.

Profil Letjen Dudung Abdurachman

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Dudung Abdurachman adalah kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1988.

Sebelum dipercaya mengemban posisi Pangkostrad, Dudung Abdurachman lebih dulu menjabat Pangdam Jaya.

Saat menjabat di posisi ini lah nama Dudung Abdurachman dengan cepat melambung dan menjadi buah bibir masyarakat.

Hal itu tak lepas dari aksi dan perintahnya kepada anak buahnya untuk mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab pada September 2020.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung Abdurachman tercatat pernah mengisi jabatan strategis lainnya.

Misalnya, pada 2018-2020, ia menjabat sebagai posisi Gubernur Akmil.

Ia juga pernah menjabat Wakil Asisten Teritorial KSAD dan Staf Khusus KSAD.

Dari loper koran hingga berjualan kue

Perjalanan karier militer Dudung Abdurachman hingga menjadi perwira tinggi tidak dilalui dengan mudah.

Ada kisah perjuangan hidup yang melatarbelakangi keputusan Dudung menjadi tentara.

Baca juga: Terungkap Alasan KSAD Jenderal Dudung Ingin Rekrut Prajurit TNI dari Santri Penghafal Quran

Semua itu diawali ketika Dudung Abdurachman masih menapaki usia remaja.

Saat itu, Dudung Abdurachman harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Sebab, ayahnya meninggal dunia saat Dudung Abdurachman masih SMP pada 1981.

Anak keenam dari delapan bersaudara itu harus membantu ibunya mencari uang.

Dengan mengayuh sepeda, ia mengantar koran ke rumah para pelanggan sejak pukul 4 pagi.

"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi ya namanya janda pensiunan PNS.

Akhirnya untuk menopang kehidupan itu saya jualan koran, saya nganter koran, loper koran," ucap Dudung Abdurachman, dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI, dikutip Rabu (26/5/2021).

Selesai mengantar koran sekitar pukul 08.00, Dudung Abdurachman mesti membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.

Dudung Abdurachman sengaja memilih sekolah di siang hari supaya ia bisa membantu ibunya.

Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung Abdurachman akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu.

Ia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.

Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung Abdurachman.

Mendapati Dudung Abdurachman yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram.

Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung Abdurachman hingga berhamburan.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta Prajurit TNI Rangkul KKB Papua, Apa Alasannya?

Saat itulah, muncul keinginan Dudung Abdurachman untuk menjadi perwira tinggi.

"Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung.

Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira.

Di situ saya bangkit pengin jadi tentara.

Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung Abdurachman sambil tertawa.

"Di situ saya berpikir, ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tuturnya.

Tekad Dudung Abdurachman ternyata tak sia-sia. Ia berhasil masuk Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Tiga tahun kemudian ia lulus dengan pangkat Letnan Dua.

Bahkan, kini ia menjadi orang nomor satu di matra darat angkatan bersenjata Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved