Aplikasi
Cara Memulihkan Chat WhatsApp yang Terhapus di Android maupun iPhone, Mudah Ikuti Langkah-langkahnya
Simak cara memulihkan chat WhatsApp yang terhapus di Android maupun iPhone. Caranya mudah, tinggal ikuti langkah-langkahnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak cara memulihkan chat WhatsApp yang terhapus di Android maupun iPhone.
Mudah, cara memulihkan chat WhatsApp di Android maupun iPhone, tinggal ikuti langkah-langkahnya.
Aplikasi WhatsApp adalah aplikasi perpesanan instan milik Meta yang kini hampir menjadi salah satu penunjang dalam kehidupan masyarakat.
Tak heran jika kemudian WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan instan yang paling populer di seluruh dunia.
Kehilangan pesan atau chat di WhatsApp secara tidak sengaja bisa membuat pengguna WA khawatir bahkan panik.
Karena pertukaran pesan di WhatsApp bukan hanya untuk komunikasi pribadi tetapi bahkan bisnis dan pekerjaan.
Namun, sebenarnya cara memulihkan chat WhatsApp cukup mudah.
Jika Anda rajin menyimpan data chat melalui penyimpanan awan atau cloud di ponsel, maka cara memulihkan chat WhatsApp yang terhapus menjadi lebih mudah.
Baca juga: Admin Grup Bakal Lebih Berkuasa, Ini Fitur Baru WhatsApp yang Diprediksi Bakal Dirilis Tahun 2022
Perlu diketahui, cara memulihkan chat WhatsApp ini dapat dilakukan di ponsel dengan sistem operasi Android maupun iPhone dengan os IOS.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, berikut cara memulihkan chat WhatsApp:
- Cara memulihkan chat WhatsApp di Android
1. Lakukan install ulang aplikasi WhatsApp
2. Buka WhatsApp, lalu verifikasi nomor Anda.
3. Ketika diminta, ketuk PULIHKAN untuk memulihkan chat dan media dari Google Drive.
4. Setelah proses pemulihan selesai, ketuk LANJUT. Chat
5. Anda akan ditampilkan setelah proses inisialisasi selesai.
6. WhatsApp akan mulai memulihkan file media setelah chat dipulihkan.
Baca juga: Perubahan Fitur Emoji WhatsApp, Bakal Ada Animasi Emoji Cinta Versi Baru, Cocok buat Kaum Bucin
- Cara memulihkan chat WhatsApp di iOS / iPhone
1. Pastikan Anda memiliki cadangan iCloud di WhatsApp > Pengaturan > Chat > Cadangan Chat.
2. Jika Anda dapat melihat kapan pencadangan terakhir kali dilakukan, hapus dan instal ulang WhatsApp.
Setelah memverifikasi nomor telepon, ikuti instruksi yang diberikan untuk memulihkan riwayat chat.
Cara Backup Chat WhatsApp dengan Enkripsi End to End supaya Lebih Aman
Simak cara backup chat WhatsApp di Google Drive dan iCloud dengan enkripsi end to end.
Aplikasi perpesanan instan WhatsApp baru saja merilis fitur perlindungan pesan yang dicadangkan atau backup chat dengan sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung atau enkripsi end to end.
Fitur enkripsi end to end ini telah diuji coba pada Juli lalu resmi dirilis WhatsApp kemarin, Jumat (15/10/2021).
Pengguna WhatsApp mulai saat ini dapat melakukan pencadangan di Google Drive dan iCloud dengan enkripsi end to end untuk melindungi pesan anda.
"Mulai hari ini, kami memberikan ekstra, lapisan keamanan opsional untuk melindungi cadangan chat yang disimpan di Google Drive atau iCloud dengan enkripsi dari ujung ke ujung," tulis WhatsApp dalam pengumumannya di laman resmi Facebook seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Aplikasi anak perusahaan Facebook, WhatsApp memang mengandalkan sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung ( end-to-end encryption/ E2EE ) untuk melindungi chat penggunanya.
Dengan adanya fitur enkripsi end to end ini, WhatsApp mengklaim bisa melindungi chat sejak saat dikirim hingga diterima agar tidak diintip oleh pihak ketiga mana pun, termasuk WhatsApp.
Baca juga: Kumpulan Bio WhatsApp Aesthetic Bahasa Inggris, Sambut Tahun Baru 2022, Ada Tema Cinta & Kehidupan
Dengan demikian, secara teori hanya si pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan.
Sebelumnya, sistem keamanan E2EE hanya digunakan untuk melindungi pesan di dalam WhatsApp saja.
Ketika pengguna mencadangkan (backup) chat ke Google Drive atau iCloud, chat tidak dilindungi oleh enkripsi dari ujung ke ujung.
Celah tersebut bisa dimanfaatkan penyusup untuk mengintip isi pesan.
Kini, backup chat yang berisi pesan, foto, dan video tersebut sudah kebagian fitur enkripsi.
Sama amannya seperti obrolan chat antar-pengguna.
Hanya saja, dari pantauan KompasTekno, fitur cadangkan chat dengan enkripsi dari ujung ke ujung ini belum merata ke seluruh pengguna.
WhatsApp sesumbar bahwa belum ada aplikasi perpesanan global yang memiliki sistem keamanan hingga level ini.
Seperti yang disebutkan oleh WhatsApp, fitur ini bersifat opsional.
Artinya, pengguna bisa mengaktifkan dan menon-aktifkan secara manual.
Pengguna bisa menggunakan password atau 64 digit kode enkripsi yang hanya diketahui dirinya untu mengunci isi pesan yang dicadangkan.
WhatsApp mengklaim, baik penyedia layanan peyimpanan untuk backup (seperti Google (Drive) dan Apple (iCloud)), maupun pihak WhatsApp sendiri tidak bisa mengintip isi chat yang dicadangkan karena harus menggunakan kode enkripsi yang hanya dipegang pengguna.
Bagaimana cara kerja pencadangan E2EE?
WhatsApp menjelaskan bahwa mereka mengembangkan sistem baru untuk penyimpanan enkripsi di platform iOS dan Android.
Dengan E2EE, pesan yang dicadangkan akan dienkripsi dengan kunci enkripsi yang acak dan unik.
Pengguna bisa memilih ingin menggunakan kunci enkripsi yang terdiri dari 64 digit atau menggunakan password.
Jika memilih password, maka kunci enkripsi akan disimpan ke Backup Key Vault.
Backup Key Vault ibarat gudang kunci cadangan yang dibuat berdasarkan modul keamanan perangkat (HSM).
HSM merupakan perangkat keras khusus dan diklaim aman untuk menyimpan kunci enkripsi.
Ketika pemilik akun membutuhkan akses ke cadangan chat mereka, pengguna bisa mengaksesnya dengan kunci enkripsi itu atau menggunakan password untuk mengambil kunci enkripsi cadangan tadi di Backup Key Vault.
Backup Key Vault akan bertanggung jawab untuk verifikasi password. Jika input password atau kunci enkripsi gagal, maka backup tidak akan bisa dibuka.
Sementara itu, di sisi front-end WhatsApp, yakni ChatD, akan mengurusi koneksi klien dan otentikasi server klien.
Mereka akan menerapkan protokol keamanan untuk mengirimkan kunci ke cadangan chat ke dan dari server WhatsApp.
WhatsApp mengatakan, salah satu tantangan mencadangkan chat dengan enkripsi adalah memastikan Backup Key Vault beroperasi dengan lancar mengingat jumlah pengguna WhatsApp yang mencapai 2 miliar.
Untuk itu, Back Up Key Vault akan didistribusikan berdasarkan wilayah pusat data agar tetap aktif dan berjalan lancar jika pusat data mengalami gangguan.
Cara mencadangkan fitur backup chat WhatsApp dengan enkripsi dari ujung ke ujung
Apabila sudah mendapatkan fitur cadangkan chat WhatsApp dengan sistem keamanan dari ujung ke ujung, pengguna bisa mulai mencadangkan pesan menggunakan sistem keamanan E2EE dengan cara berikut:
1. Buka menu pengaturan/setting.
2. Buka chat/pesan > backup chat/cadangkan chat > end-to-end encrypted Backup.
3. Klik continue/lanjutkan, lalu ikuti petunjuk untuk membuat password atau kunci.
4. Jangan sampai melupakan password, sebab tanpa password, isi chat tidak akan bisa dipulihkan (restore).
5. Klik selesai dan tunggu WhatsApp untuk menyiapkan pencadangan dengan enkripsi dari ujung ke ujung.

Untuk antisipasi, sebaiknya menggunakan koneksi WiFi dan internet yang stabil untuk mencadangkan agar proses berjalan lanacar.
Karena proses pencadangan membutuhkan waktu lama, ada baiknya daya baterai berada di kondisi penuh atau cukup banyak.
Cara menon-aktifkan pencadangan enkripsi dari ujung ke ujung
Mencadangkan chat dengan enkripsi sangat membantu dari sisi keamanan.
Akan tetapi, ada beberapa pengguna yang mungkin saja tidak mau direpotkan untuk mengingat password enkripsi dan gagal melakukan pemulihan chat.
Untuk itu, sebagian pengguna WhatsApp mungkin ingin menon-aktifkan backup dengan enkripsi.
Cara menonaktfikan backup dengan end-to-end encryption adalah sebagai berikut:
1. Buka menu setting/pengaturan.
2. Klik chat/pesan > chat backup/cadangkan chat > end-to-end encrypted Backup.
3. Klik turn off/matikan.
4. Masukan password.
5. Konfirmasi bahwa Anda ingin menon-aktifkan cadangkan dengan enkripsi dengan meng-klik turn off/matikan.
Baca juga: Cara agar tak Dimasukkan ke Grup WhatsApp tanpa Izin, Menghindari Sebaran Hoax dan Spam
(*)