Berita Nasional Terkini
Di AIMAN, KSAD Dudung Klarifikasi Hilangnya Patung Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhie Wibowo
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberikan klarifikasi terkait pernyataan Gatot Nurmantyo yang menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI.
TRIBUNKALTIM.CO - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberikan klarifikasi terkait pernyataan Gatot Nurmantyo yang menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI.
Hal ini terkait hilangnya patung Soeharto, Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution, dan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo di Museum Dharma Bhakti Kostrad.
Disinggung hal itu, Dudung Abdurachman mengaku kalau itu merupakan masa lalu yang sebenarnya membuatnya malas untuk membahas hal tersebut.
Baca juga: KSAD Dudung Abdurachman Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Gantikan Panglima TNI Jenderal Andika
Diceritakan ke Aiman bahwa, Mantan Pangkostrad, Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution, mendatangi Jenderal Dudung dan menyampaikan kepadanya bahwa ia membuat patung.
"Waktu saya jadi Pangkostrad, saya membuat patung. Patung itu ada patung Pak Soeharto, patung Pak Sarwo Edhie, dan patung Pak AH Nasution. Setelah saya pensiun rupanya, saya mendalami agama, seorang Muslim tidak boleh membuat patung," ujar Jenderal Dudung menirukan apa yang disampaikan oleh AY Nasution kala itu.
Setelah mendengar pernyataan AY Nasution, karena tidak berasa dari Kostrad, Ia pun memanggil seseorang yang sudah lama di Kostrad untuk mengklarifikasi hal itu.
"Betul katanya, tapi KasKostrad memang beliau yang buat, saya bilang 'Ok lah kalau memang beliau yang minta' karena mintanya secara pribadi dan buat patungnya juga pribadi, bukan dinas," kata Dudung Abdurachman dikutip dari instagram @kompastv, Rabu (29/12/2021).
Lebih lanjut, Dudung Abdurachman mengatakan kalau patung itu sudah ada sejak tahun 2011 di museum internal Kostrad yang tidak dibuka untuk umum.
Baca juga: Kecam Pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman, Habib Bahar bin Smith Minta KSAD Urusi KKB Papua
Karena murni keinginan dari sang pembuat patung untuk menarik kembali karyanya, Ia pun tidak menolak atas permintaan tersebut yang diketahui terjadi pada tahun 2021.
"Saya bilang silahkan saja kalau emang saran staf demikian, silahkan. Nanti, institusi kita buat lagi, nggak masalah. Diambillah patung itu, dimusnahkan dengan beliau," ujar Dudung Abdurachman.
Karena akhirnya menjadi polemik di tengah masyarakat, Dudung pun menjadi heran lantaran hal itu terjadi pada Agustus 2021, sementara ramai diperbincangkan pada September 2021.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta Prajurit TNI Rangkul KKB Papua, Apa Alasannya?
Agar tidak jadi sorotan publik, Dudung Abdurachaman menelpon AY Nasution untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menelpon Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo .
"Jadi bukan saya yang menghilangkan patung itu," beber Dudung Abdurachman.