Virus Corona di Kubar
Kisah Tim Biddokkes Polres Kubar di Daerah Terpencil, Membujuk Warga Ikut Vaksin Covid-19
Pihak kepolisian Polres Kutai Barat terus berupaya membantu pemerintah mengejar target capaian pemberian vaksinasi Covid-19
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pihak kepolisian Polres Kutai Barat terus berupaya membantu pemerintah mengejar target capaian pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Seperti diketahui, Kutai Barat sendiri merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan yang memiliki cakupan wilayah sangat luas.
Sehingga jarak tempuh antar satu Kampung ke Kampung lainnya bisa memakan waktu 3-6 jam menggunakan kendaraan roda 4.
Ini dikarenakan kondisi satu-satunya jalan utama yang dilewati masih tanah alami sehingga sangat sulit dilalui kendaraan jenis apapun saat musim hujan tiba.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kubar, Pegawai Kecamatan Barong Tongkok Positif Covid-19, Pelayanan Ditutup
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kubar, Hari Ini Ada Penambahan 24 Kasus Positif Covid-19
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kubar Hari ini Senin 7 Juni 2020, Dua Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Selain terjal dan dipenuhi lumpur tanah liat, setiap warga yang ingin keluar Kampung menggunakan kendaraan juga harus menyesuaikan kondisi cuaca jika tidak ingin terjebak di tengah hutan belantara.
Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi para tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polres Kutai Barat saat mengunjungi daerah-daerah terpencil di Kutai Barat untuk membantu pemerintah memberikan Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.
"Ada beberapa kesulitan yang kita lalui, termasuk kesulitan dari segi jaringan untuk pemberian sertifikat vaksinasi secara online kepada peserta vaksinasi itu sih yang terutama menjadi kendala," ujar Bribtu M. Nurkholis, AGT SI Dokkes Polres Kutai saat diwawancarai Tribunkaltim.co di ruang kerjanya, pada Jumat (31/12/2021).
Lebih lanjut Bribtu Nurkholis menjelaskan kesulitan lain yang dialami para anggotanya adalah jarak dan akses jalan utama menuju daerah-daerah teroencil harus menggunakan kendaraan khusus seperti mobil dakar 4×4.
Baca juga: Update Virus Corona di Kubar, Satu Lagi Pasien Positif Covid-19, Total Kini 22 Orang
Kemudian jalur akses menuju ke tempat pelaksanaan vaksinnya itu seperti di daerah Siluq Ngurai sampai Bentian Besar itu memakan waktu.
Kemudian kontur atau akses jalan itu yang sangat sulit tidak dapat kami lalui jika menggunakan kendaraan yang memiliki tekstur kota contahnya seperti ban-ban kota.
"Kami harus menggunakan ban lokasi," jelasnya.
Meski demikian, kendala tersebut tidak mematahkan semangat para jajarannya untuk terus melanjutkan program pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di wilayah pesisir. Bahakn sejauh ini capain vaksinasi Covid-19 diwilayah pelosok yang dilakukan jajaran Biddokkes Polres Kutai Barat sudah mencapai 2.100 dosisi.
"Kami sudah pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah terpencil di Kecamatan Bentian Besar, kami sudah laksanakan dan alhamdulillah, kami kami di dua Desa itu berhasil memvaksin sekitar 1.500 orang dalam waktu 4 hari," ujarnya.
Karena untuk masing-masing spot itu kami kesulitan jadi memakan waktu bahkan sempat bermalam di aeral perkebunan sawit-sawit itu karena sebagian jalan yang kami harus lalui jalan perusahaan sawit.
Kemudian untuk yang di Kecamatan Siluq Ngurai kami sempat ke Kembesiq, disana kami hanya berhasil sekitar 300 orang dalam satu haru karena perjalanan pun sudah memakan waktu sekitar 6 jam.
Untuk Kecamatan Long Irang kami juga sudah berhasil memvaksin sekitar 300 orang untuk di dua Kampung. Kedua Kampung tersebut tidak bisa diakses kendaraan darat kami harus melalui akses sungai, di darat sampai di pelabuhan Long Iram seberang saja setelah itu kami nyebrang mengarah ke Ujoh Lala. Kampung terpencil terakhir yang berhasil kami sentuh hanya mendapatkan 110 orang itu di dua Kampung, Kampung Jerang Melayu dengan Kampung Jerang Dayak, Kecamatan Muara Pahu," jelas Nurkholis.
Sementara itu, dalam menjalankan program vaksinasi covid-19 di kawasan terpencil, setiap petugas vaksin juga harus bekerja ekstra terutama harus membujuk masyarakat pelosok agar mau disuntik vaksin.
Sebab dia mengakui di daerah terpencil pasti banyak masyarakat yang menolak divaksin karena benerapa hal sepeperti takut jarum suntik dan lainnya.
Bahkan pihaknya rela harus memegangi warga yang divaksin agar mengurangi rasa takutnya.
Ada yang takut dengan vaksinnya, ada juga yang takut dengan jarum suntiknya ya jadi berbagai macam.
Tetapi setelah kami jelaskan kemudian kami berikan gambaran orang lain yang tekah divaksin itu ternyata gak apa-apa itu sudah disuntik.
"Saya juga nggak apa-apa kami berikan gambaran supaya memicu keberanian mereka supaya mereka itu mau kita vaksin. Yang jelas kami tetap temui yang seperti itu di lapangan," katanya.
Ada juga yang begitu, kami tetapi harus pegangi jangan melihat ke arah jarum suntiknya. Kami berikan himbauan seperti itu kita arahkan seperti itu," ungkapnya.
Dia pun membebrkan jumlah dosis vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat di Kutai Barat terhitung dari bulan Januari hingga Desember 2021 ini sudah mencalai 31 ribu lebih.
Dengan tiga jenis vaksin yang diberkan diantaranya, Sinovac, Coronavac dan Astrazeca.
Sekitar 2.100 dosis khususnya di daerah-daerah pelosok. Kalau inkludnya mulai dari Januari sampai dengan saat ini Polres Kutai Barat sudah mencapai sekitar 31 ribu dosis.
"Jenis vaksinasi kami selama ini 3 jenis vaksin saja yang pertama ada sinovac, Coronavac dan astrazeneca," ujarnya.
Diapun juga menghimbau kepada seluruh pemerintah Kampung agar terus mensosialisasikan pentingnya program vaksinasi covid-19 kepada masyarakat agar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta tidak mudah terserang virus seperti Covid-19. (*)