Berita Paser Terkini
Makin Melejit, Harga Minyak Goreng di Paser Tembus Rp 42 Ribu per Liter
Harga minyak goreng di Kalimantan Timur (Kaltim) utamanya di Kabupaten Paser saat ini melonjak drastis
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Harga minyak goreng di Kalimantan Timur (Kaltim) utamanya di Kabupaten Paser saat ini melonjak drastis.
Hal itu dipengaruhi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengalami kenaikan harga.
Sehingga produsen juga beramai-ramai menaikkan harga dengan berdasar pada harga minyak sawit Crude Palm Oil (CPO).
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Paser, Hairul Saleh.
Baca juga: DAFTAR Harga Sembako di Paser pada Natal dan Jelang Tahun Baru 2022, Terkerek Naik
Baca juga: Jamin Pemenuhan Kebutuhan Rakyat, Pemerintah Ambil Kebijakan Sediakan Minyak Goreng Harga Terjangkau
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Balikpapan Selatan Hari Ini, Senin 3 Januari 2022, Cek Syaratnya
Dia mengatakan, harga minyak goreng saat ini sudah semakin melambung tinggi.
Minyak goreng sekarang itu kisaran Rp 41 ribu sampai Rp 42 ribu per liternya.
"Tambah naik lagi di tahun ini," kata Hairul, saat di konfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (9/1/2022).
Ia menambahkan, kenaikan harga minyak goreng tersebut dipengaruhi sejak CPO harga sawit berkisar Rp.3 ribu rupiah lebih.
"Dampaknya dari situ, hampir semua wilayah mengalami hal yang sama," tambahnya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan di Nunukan Naik hingga Tembus Rp 92 Ribu, Warga Andalkan Produk Malaysia
Dari hasil pendataan yang dilakukan Disperindagkop dan UKM Paser, tabung LPG 12 kilogram juga mengalami kenaikan harga.
"Harga gas LPG 12 kilogram juga naik, kisaran Rp.200 ribu sekarang, kalau yang 3 kilogram harganya Rp.22-23 ribu," urainya.
Pihaknya juga telah melakukan pemantauan harga cabe yang beredar di pasaran, dimana saat ini juga tengah mengalami kenaikan harga.
Dikatakan Haerul, kenaikan harga cabe tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca, dikarenakan banyak petani yang gagal panen.
"Kami tanya-tanya dengan distributornya, kenaikan harga tersebut disebabkan banyak petani yang gagal panen, sehingga dari segi harga juga melesat naik," paparnya.
Ia belum bisa memastikan kapan harga minyak goreng akan normal kembali, begitupun untuk harga LPG.