Timnas Indonesia
Sanksi Dicabut, Bendera Merah Putih Bisa Berkibar di Piala AFF U23 Momentum Timnas Pertahankan Gelar
Kontingen Indonesia dipastikan sudah diizinkan kembali untuk mengibarkan bendera merah putih di event olahraga internasional, mulai awal Februari.
"Indonesia kembali bisa mengibarkan bendera merah putih dalam waktu 4 bulan walau sanksi sebenarnya setahun," tambahnya.

Baca juga: Akhirnya PSSI Bongkar Nasib Shin Tae-yong, Haruna Sorot Kinerja Pelatih Timnas Indonesia Biasa Saja
Diizinkannya kembali pengibaran bendera putih mulai bulan Februari seakan menjadi momentum yang tepat terkhusus bagi Timnas Indonesia yang berlaga di ajang Piala AFF U23 2022.
Dengan status juara bertahan, momen tersebut diharapkan bisa menambah motivasi para pemain Timnas Indonesia U23 untuk memberikan yang terbaik.
Seperti diketahui bahwa Timnas Indonesia U23 akan berjuang mempertahankan gelar juara dalam agenda Piala AFF U23 yang berlangsung di Kamboja, pertengahan Februari.
Tercatat ada 11 tim yang dipastikan akan bertanding di ajang Piala AFF U23 edisi tahun 2022.
Kesebelas tim tersebut dibagi dalam tiga grup dimana ada satu grup yang hanya berisikan tiga negara saja.
Sorotan menarik tertuju pada dua grup, satu diantaranya yang dihuni oleh Timnas Indonesia dan Malaysia.
Indonesia dan Malaysia seakan kembali berjodoh lantaran ditempatkan di grup yang sama.
Dua negara Melayu tersebut akan ditemani oleh dua negara lainnya di Grup B Piala AFF U23 2022.
Dua negara yang tergabung dalam grup tersebut yakni Myanmar dan Laos.
Untuk grup A, persaingan tampaknya cukup merata dan berlangsung sengit.
Baca juga: 3 Kode Keras FK Senica Segera Punya Duet Timnas Indonesia, Witan Sulaiman Akhirnya Susul Egy Vikri
Filipina yang menjadi negara dengan peringkat lebih baik akan bertemu dengan Kamboja, Timor Leste, dan Brunei Darusallam.
Berkaca dari situasi diatas, Filipina tampaknya menjadi tim yang paling menjanjikan di grup tersebut.
Terlepas dari hal itu aspek kejutan diharapkan bisa mewarnai grup yang dihuni Brunei Darusallam tersebut.
Efek berkumpulnya tim-tim yang selama ini kerap jadi sasaran untuk meraih tiga poin berdampak pada penghuni grup lainnya.