Berita Nasional Terkini

Sinyal Andika Perkasa soal Pangkostrad Baru, Bagaimana Peluang Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut?

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap sinyal soal Pangkostrad baru. Lalu bagaimana peluang Mayjen Maruli Simanjuntak, menantu Luhut?

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Komandan Paspampres Mayjen Maruli Simanjuntak usai meninjau gelar pasukan Satas Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap sinyal soal Pangkostrad baru. Lalu bagaimana peluang Mayjen Maruli Simanjuntak, menantu Luhut? 

Beni mengatakan, Maruli yang kini menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana itu memiliki peluang terpilih sebagai Pangkostrad menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang diangkat sebagai KSAD.

Hanya saja, kans Maruli akan datang jika faktor politik yang menjadi pertimbangannya.

"Dari sisi keorganisasian memang seharusnya mengikuti meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki prestasi dan kemampuan, (mereka yang seharusnya) memiliki kans menjadi Pangkostrad," ucap Beni.

Saingan Mayjen Maruli Simanjuntak

Menurut Beni Sukadis, perwira tinggi yang cocok untuk dipilih sebagai Pangkostrad seharusnya datang dari angkatan (lulusan Akmil) tahun 1989-1991.

Hal tersebut lantaran Jenderal Dudung, Pangkostrad sebelumnya, merupakan angkatan tahun 1988.

Baca juga: Teka-teki Calon Pangkostrad Akhirnya Terjawab, Panglima TNI Beri Bocoran, Kans Maruli Belum Aman

"Dilihat dari angkatan seharusnya yang eligible dan ideal memang angkatan '89-'91.

Dilihat dari prestasi dan ideal maka Maruli tidak masuk karena dia angkatan '92 yang termasuk junior dalam angkatan lulusan," sebut Beni.

Sejumlah senior Maruli dinilai lebih cocok untuk mengisi kekosongan posisi Pangkostrad.

Beni menyebut tiga nama di antaranya, yaitu Mayjen Agus Subiyanto (Pangdam III/Siliwangi), Mayjen I Nyoman Cantiasa (Pangdam XVIII/Kasuari), dan Mayjen Teguh Pujo Rumekso (Pangdam Mulawarman).

Agus Subiyanto dan Teguh Pujo Rumekso merupakan angkatan '91, sedangkan I Nyoman Cantiasa lebih senior, yakni angkatan '90.

Dengan pertimbangan aspek meritokrasi seperti yang disebutkan sebelumnya, kata Beni, tiga nama tersebut lebih punya peluang dibandingkan Maruli untuk menjadi Pangkostrad.

"Namun, seperti kita ketahui, dengan kosong jabatan Pangkostrad selama dua bulan tentu menimbulkan spekulasi publik, ada tarik ulur dalam penunjukannya," ungkap dia.

Jika spekulasi itu benar terjadi, kans Maruli mengemban amanat sebagai Pangkostrad pun dinilai cukup besar.

Faktor politik sebagai menantu Luhut dianggap akan menjadi modal besar bagi Maruli "mengalahkan" para seniornya untuk mendapatkan tongkat komando pucuk pimpinan Kostrad.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved