Fenomena

Akhir Januari 2022, Matahari Terbenam Lebih Lambat di Indonesia, Ini Daftarnya, Apa Dampaknya?

Akhir Januari 2022 ini, Matahari terbenam lebih lambat di Indonesia. Simak daftar waktu terbenam Matahari di Indonesia. Apakah dampaknya,

Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by frimufilms
Ilustrasi matahari terbenam. Akhir Januari 2022 ini, Matahari terbenam lebih lambat di tiga pulau di Indonesia. Simak daftar waktu terbenam Matahari di Indonesia. Apakah dampaknya? 

1. Waktu terbenam Matahari

Waktu yang kita gunakan atau yang kita pahami saat ini dalam melakukan aktivitas sehari-hari yakni waktu sipil atau waktu terzonasi.

Waktu sipil adalah waktu yang ditentuukan berdasarkan bujur tolok zona waktu, misalkan WIB sama dengan 105 derajat BT akan lebih cepat tujum jam terhadap Universal Time.

Sementara, Andi menjelaskan, mengenai Matahari yang terbit lebih cepat maupun lambat ketika solstis seperti yang disampaikan di atas sebelumnya hanya akan terjadi ketika penunjuk waktu yang kita gunakan hanya berdasarkan bayangan Matahari saja.

"Jenis waktu ini kemudian disebut Waktu Matahari Sejati atau Waktu Sejati atau Waktu Istiwak (True Solar Time/ Sundial Time)," kata dia.

Waktu sejati adalah waktu yang diukur menggunakan bayangan Matahari dengan patokan meridian atau bujur setempat, yakni saat arah-utara selatan Matahari ketika tengah hari di masing-masing daerah.

Baca juga: Sejarah Kota Natal di Brasil, Disebut Juga Sebagai Kota Matahari hingga Jadi Objek Wisata

"Hal ini membuat Matahari akan transit atau berkulminasi (mencapai titik tertinggi di atas ufuk) selalu pada pukul 12 menurut waktu sejati," ujarnya.

Namun, deklinasi Matahari atau sudut yang dibentuk antara garis khatulistiwa dengan ekliptika bervariasi dalam satu tahun antara -23,4 derajat hingga +23,4 derajat.

Selain itu, orbit Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan elips dengan kelonjongan 1/69.

Kedua faktor ini dapat mengakibatkan interval dua transit Matahari yang berurutan (disebut juga 1 hari surya/ solar day atau hari sinodis) menjadi tidak seragam 24 jam, melainkan bervariasi antara 23 jam 59 menit 40 detik hingga 24 jam 0 menit 30 detik.

2. Perata waktu Matahari terbenam

Waktu rata-rata adalah waktu yang diukur dengan posisi Matahari rata-rata dengan patokan meridian atau bujur setempat. Selisih waktu sejati dan waktu rata-rata disebut sebagai perata waktu.

Jadi, dalam waktu istiwak, tengah hari selalu pukul 12. Sedangkan, dalam waktu rata-rata, tengah hari bervariasi antara 11.44 - 12.14 (16 menit sebelum dan sesudah tengah hari rata-rata).

Perata waktu akan bernilai minimum pada 11 Februari dengan nilai -14 menit 11 detik.

Hal ini dikarenakan deklinasi Matahari semakin positif dan Bumi semakin menjauhi titik terdekat dari Matahari atau periheion.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved