Viral Edy Mulyadu
Edy Mulyadi Jelaskan Maksud Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Polda Kaltim Terima Laporan Masyarakat
Edy Mulyadi jelaskan maksud Kalimantan tempat jin buang anak, Polda Kaltim terima laporan masyarakat.
Penulis: Kun | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Terkuak motif sebenarnya Edy Mulyadi hina Kalimantan usai minta maaf baru-baru ini.
Kendati demikian kegeraman masyarakat Kaltim tak bisa dibendung.
Beberapa di antaranya telah melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Kaltim.
Tujuannya tak lain meminta polisi mengusut pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap sebagai ujaran kebencian yang mengandung SARA.
Sebelumnya viral video mantan calon legislatif (caleg) DPR RI hina Kalimantan jadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, mantan caleg yang belakangan diketahui bernama Edy Mulyadi diduga menyebut lokasi IKN (Ibu Kota Negara) tempat jin buang anak.
Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga menarasikan IKN merupakan pasar kuntilanak dan genderuwo.
Sontak pernyataan eks caleg tersebut mencederai perasaan masyarakat Kalimantan.
Hal tersebut tidak lepas dari ucapannya yang dianggap menghina Kalimantan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Setelah jadi sorotan Edy Mulyadi beserta sejumlah rekannya muncul dan menyampaikan permintaan maaf.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: BREAKING NEWS Demo Gabungan Koalisi Pemuda Kaltim di Samarinda, Tuntut Edy Mulyadi Diproses Hukum
Melalui saluran Youtube Bang Edy Channel, Edy meminta maaf terkait ucapannya yang menyinggung masyarakat Kalimantan karena mengibaratkan lahan itu sebagai tempat jin buang anak.
Dirinya mengklarifikasi pernyataan yang membuat geram banyak masyarakat adat di Kalimantan.
Edy juga meluruskan bahwa istilah 'jin buang anak' itu untuk menggambarkan tempat yang jauh dari pusat keramaian.
"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak'. Maksudnya untuk menggambarkan tempat yang jauh," ujar Edi lewat akun Youtube Bang Edy Channel, dikutip TribunKaltim.co, Senin (24/1/2022).
Ia juga mengibaratkan tempat lainnya yang sangat jauh seperti wilayah Bumi Serpong Damai (BSD).