Berita Samarinda Terkini
LPADKT-KU Tutup Perlintasan Sungai Mahakam, Bentuk Protes terhadap Edy Mulyadi agar Diproses Hukum
Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (LPADKT-KU) kembali melalukan protes dan aksi damai terkait pernyataan Edy Mulyadi yang tak
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
"Itu namanya manusia yang dikatakan sudah pintar, adalah lawyer tetapi bahasanya tidak mencerminkan dirinya," ujar Vendy Meru.
Hukum adat sendiri, terakhir dikatakan Vendy Meru, di Kaltim sendiri ada beberapa suku bangsa yang mempunyai banyak adat.
Baca juga: Hilangkan Barang Bukti? Ponsel Edy Mulyadi Hilang Jelang Diperiksa Bareskrim, Terima Ribuan Teror
Penduduk Kaltim sendiri selain Dayak, ada Kutai Banjar, Tidung, Paser, Bulungan dan banyak sekali, masing-masing memiliki adat istiadat budaya.
Dayak Kaltim sendiri, kata Vendy Meru, ada Persekutuan Adat Dayak Kaltim (PDKT) yang diketuai mantan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, lalu Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim yang diketuai Zainal Arifin anggota DPD RI.
Terakhir Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang dipimpin oleh Marthin Billa, mantan Bupati Malinau.
"Kalau kami hanya pengawal keputusan adat, apa pun yang diberikan (hukum adat) dan diputuskan orang-orang tua kita nanti," ucapnya.
"Mereka akan berembuk dengan suku-suku lain yang berbeda dengan suku dayak, apa yang perlu disampaikan untuk sanksi adat kepada Edy Mulyadi Cs ini," tuturnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel