Berita Paser Terkini
Miliki Beban Utang Miliaran Rupiah, Perumda Prima Jaya Taka Masih Bisa Setor PAD ke Pemkab Paser
Punya banyak utang, Perumda Prima Jaya Taka masih bisa menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp100 juta di tahun 2021.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Punya banyak utang, Perumda Prima Jaya Taka masih bisa menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp100 juta di tahun 2021.
Utang Perumda Prima Jaya Taka sebelumnya Rp 19 Miliar, yang kini sudah menurun di angka Rp 16 Miliar, Selasa (1/2/2022).
Direktur Perumda Prima Jaya Taka Saiful Bahri mengatakan, utang tersebut salah satunya berasal dari pinjaman ke PT Bankaltimtara.
"Sejak menjabat nilai utang yang dimiliki sebesar Rp 19 Miliar, meliputi pinjaman ke Bankaltimtara Rp 1,7 Miliar, denda Rp 2 Miliar, pembibitan sawit Rp 1,9 Miliar, utang gaji karyawan Rp 4 Miliar, dan pajak sebesar Rp 6,5 Miliar," terangnya.
Namun, Saiful menilai sejak memimpin perusahaan berplat merah tersebut, kini utang yang dimiliki sudah mulai mengalami penurunan.
Baca juga: Demi Wujudkan Paser MAS, Perumda Prima Jaya Taka Terus Gaet Investor
Baca juga: Usai Dilantik, Kasrani Komitmen Lakukan Pembenahan di Perumda Prima Jaya Taka Paser
Tiap tahun, Perumda Prima Jaya Taka bisa membayarkan utang hingga ratusan juta rupiah. "Dalam setahun, kami bisa bayar utang sampai Rp 700 juta," tambahnya.
Bahkan, lanjut Syaiful, pihaknya juga bisa menyerap PAD untuk disetor ke daerah, yang dinilai positif untuk kemajuan perusahaan.
Menurutnya, sejak menjabat sebagai Direktur Perumda Prima Jaya Taka mulai dari tahun 2018 lalu, berbagai permasalahan yang dialami.
"Itu tadi, mulai dari utang ke perbankan, pajak, gaji karyawan dan lain sebagainya," jelasnya.
Dikatakan Saiful, PAD yang diperoleh dari Perumda Prima Jaya Taka tidak lepas dari berbagai usaha yang dikerjakan seperti stone crusher, aspal, pupuk dan sebagainya.
Di samping itu, perampingan karyawan juga dinilai efektif untuk mengurangi beban utang yang ditanggung oleh perusahaan.
"Awalnya, karyawan 55 orang. Kemudian dirampingkan menjadi 13 orang. Karyawan banyak tapi nggak ada yang kerja," tuturnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.