Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Mulai Tarik Rem Darurat Covid-19, Permintaan Khusus ke Luhut Pandjaitan

Anies Baswedan mulai tarik rem darurat Covid-19, permintaan khusus ke Luhut Binsar Pandjaitan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai diperiksa KPK, Selasa (21/9/2021). Anies Baswedan bersiap menarik rem daurat Covid-19 di Jakarta 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mulai ancang-ancang menarik rem darurat.

Penyebabnya, lonjakan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

Anies pun mengirim permintaan khusus kepada Koordinator PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Anies Baswedan mengevaluasi pembelajaran tatap muka seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.

Anies sempat meminta warganya untuk tenang menghadapi lonjakan Covid-19 yang diduga didominasi varian Omicron.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat untuk mengizinkan DKI menghentikan sementara pembelajaran tatap muka seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Update Covid-19 Bontang, Kamis 3 Februari 2022, Tambah 8 Kasus, Kota Taman Berstatus PPKM Level 2

Permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan.

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa permintaan tersebut tengah dipertimbangkan bersama empat kementrian yang menyusun keputusan soal pemberlakuan PTM 100 persen.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.

"Masih didiskusikan dengan empat kementerian yang bikin SKB PTM. Opsi-opsinya sedang dipertimbangkan," kata Jodi saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Sebelumnya diberitakan, Anies meminta pada Luhut agar DKI Jakarta diizinkan untuk menghentikan PTM 100 persen selama sebulan.

"Tadi siang saya berkomunikasi dengan Pak Luhut Pandjaitan sebagai ketua Satgas Covid-19 Jawa-Bali, menyampaikan usulan agar Jakarta PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," ucap Anies dalam rekaman suara, Rabu.

Anies menjelaskan, selama sebulan ke depan, pembelajaran tatap muka 100 persen diharapkan bisa diganti dengan pembelajaran jarak jauh.

Pemprov DKI akan terus memantau kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta dalam rentang waktu tersebut.

"Ini sedang dibahas, nanti selesai dibahas kami akan sampaikan bagaimana hasilnya," ucap Anies.

Baca juga: Indonesia Masuk Gelombang ke 3 Covid-19? Kasus Baru Tembus 16 Ribu, Respon Kemenkes

Dia menyebutkan, saat ini aktivitas di luar rumah perlu dikurangi guna menangani lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, salah satunya dengan menghentikan PTM.

"Usulan dari Jakarta adalah kita hentikan PTM dan kita 100 persen PJJ atau belajar di rumah saja," ucap dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved