Amalan dan Doa
Doa Ketika Sedang Marah yang Diajarkan Rasulullah SAW, Ini Janji Allah SWT jika Bisa Menahan Marah
Bacaan doa ketika sedang marah yang diajarkan Rasulullah SAW, Bahasa Arab, latin dan artinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Bacaan doa ketika sedang marah yang diajarkan Rasulullah SAW, Bahasa Arab, latin dan artinya.
Sahabat muslim, tahukah kamu? menahan marah adalah amalan terpuji yang dicintai Allah SWT.
Meski sederhana, Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka yang bisa menahan marah tersebut.
Sifat marah memang bawaan pada manusia dan mengandung kemaslahatan dan juga manfaat.
Kemarahan yang bermanfaat adalah sebagaimana yang diterapkan pada tempatnya.
Namun, bila melampaui batas, maka akan menimbulkan bahaya dan memicu sifat tercela.
Tak jarang, karena marah seseorang bisa melakukan perbuatan zalim hingga keji yang mengancam nyawa dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Oleh karena itu, seyogyanya umat manusia bisa menahan marah.
Baca juga: Bacaan Doa Agar Diberikan Ketenteraman Hati dan Dihilangkan Kesedihan, Dilengkapi Tata Cara Berdoa
Baca juga: Bersyukur Atas apa yang Diberikan Allah SWT, Ini Bacaan Doa Ketika Bercermin, Bahasa Arab, Latin
Dalam Islam diajarkan cara menahan rasa marah tersebut.
Satu di antara mengatasi marah atau menahan marah itu yakni dengan cara berdoa.
Ternyata umat muslim dapat membaca doa ketika marah tersebut.
Berikut ini bacaan doa yang dibaca ketika marah
Taawudz
Dalam setiap tindakan, manusia tak lepas dari gangguan setan.
Oleh karena itu, Islam selalu mengajarkan sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu membaca doa.
Seperti membaca Taawudz, bacaan doa memohon perlindungan dari setan.
Berikut bacaan Taawudz
أعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A ‘uudzubillahi minasy syaithoonir rojiim
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”
Allah SWT juga memperingatkan ini lewat firman-Nya dalam Al Quran Al-Araf :200.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.”
Dikutip dari konsultasisyariah.com, bacaan doa ketika marah atau Taawudz ini diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan dalam hadis.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Meredam Murka
Selain Taawudz, doa ketika marah yang diajarkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya, “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”
Demikian, itulah beberapa doa yang dibaca ketika marah dan termasuk dalam bacaan doa harian
Selain dengan membaca doa, masih ada beberapa cara menahan marah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Berikut cara menahan marah diajarkan Rasulullah SAW, dikutip dari almanhaj.or.id dan ummi.id :
1. Diam
Rasulullah SAW juga menganjurkan, bila ada sesuatu hal yang membuat marah maka sebaiknya diam.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih)
2. Mengambil air wudhu
Langkah kedua, bila rasa marah dalam diri setelah membaca Taawudz belum mempan, maka ambil air wudhu.
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda:
عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”
3. Mengubah posisi
Bila setelah berwudhu masih ada rasa marah dalam hati, maka coba untuk mengubah posisi.
Rasulullah juga menganjurkan bila sedang marah maka mengubah posisi.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ
“Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring .”(Hadits shahih)
4. Bersujud atau salat sunah
Jika rasa marah tersebut masih belum cukum reda, maka dapat dilakukan bersujud atau mengerjakan salat sunah
Rasulullah dalam hadist Tirmidzi, menganjurkan bersujud bisa meredam amarah seseorang.
“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).
5. Berzikir
Solusi atau cara meredam marah lainnya adalah berzikir.
Selain terdapat pahala, berzikir adalah senjata meredam amarah.
Anjuran ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran: 135.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allâh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.”
Demikian, itulah cara meredam marah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Menahan rasa marah termasuk akhlak baik dan tindakan terpuji. Demikian mulai sekarang bisa diamalkan sahabat muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Menahan marah adalah satu akhlak baik sederhana yang sangat dicintai Allah SWT.
Tak hanya itu, akhlak baik tersebut juga bisa mengantarkan muslim ke Surga.
Satu akhlak yang dicintai Allah SWT itu adalah manahan marah.
Menahan marah termasuk dalam akhlak baik dan terpuji.
Tak ayal, bila bisa mengamalkan akhlak baik ini dijanjikan Allah SWT surga.
Sebagaimana hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis-nya:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
“Janganlah engkau marah maka bagimu surga,” (HR Thabrani dalam Al Kabir: Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib, hadis shahih lighairihi).
Selain hadis tersebut, Rasululllah SAW menyebut barangsiapa yang menahan marah akan dijanjikan bidadari surga nantinya.
Dari Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ
“Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat sehingga orang itu memilih bidadari cantik sesuka hatinya.” (HR. Abu Daud no. 4777 dan Ibnu Majah no.4186. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan emosinya.
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Yang namanya kuat bukanlah dengan pandai bergelut. Yang disebut kuat adalah yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari no. 6114 dan Muslim no. 2609).
Diterangkan dalam Al Quran, Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang bisa menahan marah.
Hal ini sebagaimana terkandung dalam dalam Al Quran penggalan Surat Ali Imran : 134.
وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Tata Cara Berdoa, dikutip dari Buku Kumpulan Doa Sehari-hari.
1. Menghadap kiblat
Hal ini berdasarkan sebuah hadis, "Rasulullah datang ketempat wuquf diArafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdo'a sehingga tenggelam matahari".
2. Membaca hamdalah atau pujian, Istighfar dan Shalawat
Salah seorang Sahabat Nabi berkata:
"Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat.
Setelah selesai ia membaca doa,'Allahummaghfirlii warhamnii'.
Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, wahai kawan, engkau terburu-buru.
Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah pujipujian kepada Allah.
Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu Engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdo'a .
Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw.
dan setelah itu Nabi bersabda, Berdo'alah akan dipenuhi."
3. Dengan suara lembut dan rasa takut
Firman Allah SWT yang berbunyi, "Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang melampaui batas.
Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al A'raf : 55-56)
4. Yakin akan dipenuhi
Didalam berdoa kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini:
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".
Waktu yang paling baik untuk berdoa
1. Antara azan dan Iqamat;
2. Menjelang waktu salat dan sesudahnya;
3. Waktu sepertiga malam yang terakhir;
4. Sepanjang hari Jumat;
5. Antara Zuhur dan Asar, serta Asar dan Magrib;
6. Ketika khatam membaca Al-Qur'an;
7. Ketika turun hujan;
8. Ketika melakukan tawaf;
9. Ketika menghadapi musuh di medan perang;
10. Dalam berdo’a sebaiknya di ulang tiga kali.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Adab dan Tata Cara Berdoa Menurut Hadis, Waktu serta Tempat yang Baik untuk Berdoa ,
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bacaan Doa Ketika Marah Agar Terhindar dari Dosa, Lengkap serta Cara Menahan Amarah,