Berita Regional Terkini

Mengenal Bendungan Bener yang Trending, Alasan Warga Desa Wadas Menolak, Ganjar Pranowo Minta Maaf

Bendungan Bener jadi trending di Twitter. Alasan warga Desa Wadas tolak proyek strategis Nasional ini. Pernyataan Ganjar Pranowo soal Bendungan Bener.

Editor: Amalia Husnul A
Kolase Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui warga Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jateng. Bendungan Bener jadi trending di Twitter. Alasan warga Desa Wadas tolak proyek strategis Nasional ini. Ganjar Pranowo minta maaf kepada warga desa 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Rabu 9 Februari 2022, Bendungan Bener masuk deretan trending topic Twitter

Kasus Bendungan Bener ini jadi perhatian di media sosial dalam beberapa hari terakhir setelah sejumlah aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022) kemarin.

Apa itu Bendungan Bener yang ditolak warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah?

Bagaimana tanggapan Gubernur Ganjar Pranowo terkait Bendungan Bener yang mendapat penolakan dari warga Dewa Wadas ini?

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui warga Desa Wadas, Rabu (9/2/2022). 

Kepada warga Desa Wadas, Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf terkait sejumlah warga yang diamankan kemarin.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membebaskan warga yang sempat diamankankan. 

Simak penjelasangan Bendungan Bener yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional ini dan juga pernyataan Ganjar Pranowo kepada warga Desa Wadas. 

Baca juga: Soal Kasus Desa Wadas Purworejo, Gubernur Ganjar Minta Maaf dan Ajak Warga Berdialog

Kejadian di Bendungan Bener ini jadi sorotan ketika sejumlah aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP turun ke Desa Wadas

Kedatangan aparat gabungan ini mengawal sekitar 70 petugas Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) dalam rangka pengukuran lahan untuk keperluan querry tambang batuan andesit.

Namun bukan hanya mengawal BPN melakukan pengukuran, namun aparat juga menangkap sejumlah warga yang bersikeras menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu andesit.

Rencananya, Desa Wadas akan digunakan sebagai tempat penambangan batu andesit guna pembangunan Bendungan Bener yang lokasinya berada di Purworejo.

Mengenal Bendungan Bener

Berikut ini penjelasan mengenai proyek pembangunan Bendungan Bener seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul Mengenal Bendungan Bener, Proyek Pembangunan yang Jadi Akar Persoalan Desa Wadas Diserbu Aparat.

Diketahui, Bendungan Bener adalah satu di antara proyek strategis nasional (PSN) di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Waduk Bener atau Bendungan Bener adalah waduk yang berada di Kabupaten Purworejo.

Adapun investasi total untuk proyek pembangunan Bendungan Bener sebanyak Rp 2,060 triliun dan bersumber dari APBN.

Penanggung jawab proyek pembangunan Bendungan Bener adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Polisi Bersenjata Geruduk Desa Wadas, Tangkap Puluhan Warga Bawa Sajam, Banyak Pihak Bereaksi Keras

Konstruksi pembangunan Bendungan Bener dimulai pada 2018 dan rencananya akan mulai beroperasi pada 2023.

Sumber air Bendungan Bener berasal dari Sungai Bogowonto yang merupakan salah satu sungai terbesar di Jawa Tengah.

Masih dari kppip.go.id, Bendungan Bener rencananya akan memiliki kapasitas sebesar 100.94M³.

Diharapkan, Bendungan Bener dapat mengairi lahan seluas 15069 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 210 M³/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6,00 MW.

Sementara itu, dikutip dari sda.pu.go.id, pembangunan Bendungan Bener disebut akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat.

Hal ini dikatakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dwi Purwantoro.

Sejumlah manfaat di antaranyaa mengurangi potensi banjir di Purworejo dan Kulonprogo dengan nilai reduksi banjir 8,73 juta m³ serta potensi pengembangan pariwisata yang dapat meningkatkan perekonomian setempat.

Terkait pengambilan material quarry di Desa Wadas, Dwi Purwantoro menjelaskan, konsep pemanfaatan Wadas sangat berpihak pada kepentingan masyarakat setempat.

"Wadas akan digali material batunya untuk pembangunan Bendungan Bener dengan melalui proses pengadaan tanah terlebih dahulu."

"Kemudian, masyarakat mendapat uang ganti kerugian dengan nilai yang melebihi harga pasaran."

"Kegiatan ini juga mendatangkan lapangan pencaharian baru pada saat pelaksanaan pengambilan material quarry," katanya.

Baca juga: NEWS VIDEO Polemik Pembangunan Waduk di Desa Wadas: Sejumlah Warga Ditangkap

Akan Jadi Bendungan Tertinggi di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com, proyek Bendungan Bener dikerjakan oleh perusahaan BUMN, PT Brantas Abipraya (Persero).

Direktur Operasi 1 Brantas Abipraya Catur Prabowo menyebut, Bendungan Bener akan jadi yang tertinggi di Indonesia dan tertinggi kedua di Asia Tenggara.

"Nantinya bendungan ini akan menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter," ujarnya pada Sabtu (12/6/2021).

Saat ini, proyek tersebut sudah mulai dikerjakan.

Bendungan Bener ditargetkan rampung dan beroperasi pada tahun 2023 mendatang.

"Kami (Brantas Abipraya) fokuskan pada tahap pembuatan akses jalan, terowongan dan main dam," kata Catur Prabowo.

Lokasi Bendungan Bener yang diapit dua bukit juga akan menambah deretan tempat pariwisata seperti wisata alam dan wisata air di areal bendungan, serta dapat mengembangkan sektor perikanan.

Alasan Penolakan Warga Desa Wadas Tolak Bendungan Bener

Diketahui, sejumlah warga Desa Wadas ditangkap polisi karena menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu andesit.

Dikutip dari Kompas.com, luas tanah yang akan dibebaskan mencapai 124 hektar.

Warga Desa Wadas yang menolak khawatir, penambangan galian C di desanya akan merusak sumber mata air dan sawah.

Pasalnya, sebagian besar mata pencaharian mereka adalah petani.

Mereka menganggap lahan tersebut adalah sumber kehidupan mereka.

Ketika ditambang artinya menghilangkan penghidupan Wadas yang berada di kawasan perbukitan Manoreh tersebut.

Ganjar Pranowo Temui Warga Desa Wadas

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menemui sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hari ini, Rabu 9 Februari 2022. 

Selain menjelaskan rencana pembangunan Bendungan Bener, Ganjar Pranowo juga memohon maaf kepada warga Desa Wadas

Ganjar Pranowmo pun meminta agar mengutamakan musyawarah mufakat.

"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya.

Nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar Pranowo kepada warga Wadas, Rabu (9/2/2022), seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

Ganjar Pranowo menegaskan dirinya prihatin atas peristiwa yang terjadi di Wadas pada Selasa (8/2/2022), termasuk mengenai adanya sejumlah warga yang diamankan oleh polisi.

Terkait dengan hal itu, Ganjar Pranowo sudah meminta kepolisian untuk membebaskan warga.

"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas.

Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ujarnya.

Ganjar Pranowo mengungkapkan sudah menempuh proses panjang terkait rencana pembangunan Bendungan Bener.

Selama proses itu, dia mengklaim telah membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya warga yang masih menolak.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani.

Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," katanya.

Ganjar Pranowo mengaku sangat menunggu-nunggu adanya dialog antarpihak, sehingga ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.

"Kami sangat menunggu-nunggu sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab.

Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujar Ganjar Pranowo.

Baca juga: NEWS VIDEO Reaksi Ganjar Pranowo soal Penyerbuan Polisi di Desa Wadas

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved