Berita Samarinda Terkini
Ritel di Samarinda Akui Sulit Penuhi Permintaan Minyak Goreng
Pemerintah pusat sudah mengintruksikan ke seluruh provinsi guna menekan kenaikan harga minyak goreng
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah pusat sudah mengintruksikan ke seluruh provinsi guna menekan kenaikan harga minyak goreng, melalui Kementerian Perdagangan dengan menerbitkan Permendag 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Kebijakan aturan ketetapan HET sendiri berlaku mulai 1 Februari 2022 dan dirincikan untuk minyak goreng diatur curah Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Meski demikian masih banyak problem di pasar tradisional dan pasar modern (ritel) terkait pasokan stok minyak goreng.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Kaltim Gatot Teguh Januar saat dihubungi, menyampaikan jika saat ini stok di swalayan kecil maupun besar juga terus habis.
Permintaan minyak goreng yang terus naik tidak bisa diimbangi supplier karena ada pembatasan stok.
Baca juga: NEWS VIDEO Tergiur Karena Murah, Wanita di Samarinda Tertipu saat Beli Minyak Goreng
Baca juga: Laporan Dugaan Penipuan Minyak Goreng Sudah Ditangani Penyidik Polresta Samarinda
Baca juga: Tergiur Harga Minyak Goreng Murah, Wanita di Samarinda Ditipu Rekannya hingga Rugi Hampir Rp 1 M
Pembatasan dilakukan lantaran gudang milik para distributor juga dibatasi stoknya.
"Sudah berkoordinasi dengan Aprindo pusat dan pemerintah, kita berusaha terus bisa menghadirkan minyak goreng dengan harga terjangkau di masyarakat. Masalah ini tidak hanya di Kaltim, namun seluruh daerah di Indonesia," ungkapnya, Jumat (11/2/2022).
Kekosongan stok minyak goreng dibeberapa minimarket atau supermarket bukan karena sengaja ditahan.
Semua pelaku usaha ritel ingin menyuplai seluruh barang untuk konsumen.
Namun, memang hampir semua merek dari minyak goreng sedang mengalami gangguan distribusi.
Sehari untuk skala supermarket biasanya bisa mengirimkan satu kontainer per hari yang jumlahnya kisaran 1.000, 1.500 sampai 2000 karton.
Berbeda dengan saat ini yang hanya sekitar 50 karton dan itu kalau ada kebagian dari distributornyang mengirim
"Barang masih susah didapat. Jika ada pembagian (dari distributor) per-toko hanya mendapatkan jatah 5 karton," sebut Gatot.
"Artinya, jika barangnya ada bisa dikasih sampai 50 karton. jika ada terbatas 1 toko hanya bisa 5 Karton, jika tidak ada berarti kosong dan tidak ada pengiriman," sambungnya.
Kondisi terbatasanya stok, membuat hampir supermarket dan minimarket membatasi pembelian, satu orang boleh membeli maksimal 2 liter.
Baca juga: Polda Kalteng Beber Ada Indikasi Oknum Memborong Minyak Goreng Lalu Menjualnya