Berita Kaltim Terkini
Keistimewaan Anjing Pelacak Bagi Polda Kaltim dan Alasan tak Memakai yang Domestik
Polda Kaltim kini telah memiliki peliharan anjing baru. Keberadaan anjing bagi Polda Kaltim sangat membantu
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Polda Kaltim kini telah memiliki peliharan anjing baru. Keberadaan anjing bagi Polda Kaltim sangat membantu.
Biasanya dengan keterlibatan satwa anjing untuk kepentingan penyelidikan. Faktor penciuman yang sensitif menjadi faktor kuat dibalik alasan anjing turut diterjunkan.
Dijelaskan oleh Kasubnit Pelacakan dan Penangkalan Pos Satwa Samapta Polda Kaltim, Ipda Darwin kepada TribunKaltim.co pada Kamis (10/2/2022).
Ditanya soal alasan tak menggunakan anjing domestik atau anjing lokal, Darwin berujar, proses pelatihan yang relatif berbeda.
Baca juga: Dapat Hibah dari K-9 MIJ, Basarnas Kaltimtara Dilengkapi 2 Anjing Pelacak Jenis Belgian Malinois
Baca juga: Kenal Lebih Dekat Anjing Polisi Polda Kaltim, Duo Malinois Asal Negeri Kincir Angin
Baca juga: Lacak Jejak Pembuang Janin di TPS di Samarinda, Polda Kaltim Terjunkan Anjing Pelacak
Kata dia, anjing domestik lebih lambat untuk proses pelatihannya.
Sementara untuk anjing ras, seperti Torin dan Jessi, lebih mudah untuk dilatih mengingat sudah dibentuk sejak awal di Belanda, kemudian dikembangkan lagi di Mabes Polri. Sehingga di Polda Kaltim, tinggal adaptasi.
Tidak hanya itu, Darwin menambahkan, perawatan dan konsumsi turut mempengaruhi seekor satwa sulit/tidaknya saat menjalani pelatihan kepolisian.
"Kalo anjing dari luar itu mungkin karena makanannya dan perawatannya juga," cetusnya.
Berhubung perawatan maupun jenis makanan yang dikonsumsi Torin dan Jessi yang tak bisa dianggap enteng, rupanya berpengaruh terhadap harga dari keduanya. Tak main-main, harganya pun relatif selangit yang setara rata-rata harga satu unit rumah atau mobil jenis MPV.
Namun begitu, Torin dan Jessi bukan menjadi satu-satunya satwa yang menjadi bagian Polda Kaltim. Darwin mengatakan, total anjing yang dimiliki tercatat 9 ekor.
Sementara untuk Torin dan Jessi yang baru kali pertama menginjakkan kaki di Balikpapan sejak Oktober 2021 itu belum sampai operasi khusus. Baru semata operasi rutin yang memang memerlukan kemampuan mereka.
"Cuma pas pelaksanaan giat rutin, seperti kemarin saat Operasi Nataru kita libatkan untuk sterilisasi gereja dan juga patroli di tempat keramaian kayak mall atau di tempat masyarakat berkumpul," tukas Darwin mengangguk. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.