Virus Corona di Berau
DPRD Berau dan Orangtua Dukung Pembelajaran Daring, Rawan jika Harus Memaksakan PTM
Pemkab Berau sebelumnya telah menyepakati dalam penerapan PTM Terbatas untuk kecamatan Zona Merah kembali dialihkan secara daring sebanyak 50 persen.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemkab Berau sebelumnya telah menyepakati dalam penerapan PTM Terbatas untuk kecamatan Zona Merah kembali dialihkan secara daring sebanyak 50 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani mengatakan, pihaknya telah meminta izin dan hal tersebut telah diputuskan, begitu juga untuk Zona Kuning peraturan 50 persen berlaku.
Walaupun, diakuinya, selama 4 bulan terakhir tidak pernah ada kasus dari klaster sekolah.
“Kami cepat minta keputusan tersebut dari Bupati Berau, namun hanya zona tertentu saja ya, hal ini sebagai bentuk siaga kami karena bisa saja ada lonjakan di bulan Maret ataupun April nanti,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Senin (14/2/2022).
Sementara itu, untuk daerah perkampungan yang zero kasus atau zona hijau tetap diberlakukan PTM.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Polres Gelar Tes Acak di Perbatasan Berau-Kutai Timur
Baca juga: Kutai Barat Kembali Sandang Zona Merah Kasus Covid-19, PTM di Sekolah akan Dievaluasi
Ia juga mengakui seluruh sekolah baik SD dan SMP sebelumnya sudah 100 persen PTM Terbatas, termasuk sekolah yang berada di Bidukbiduk yang lahannya masih dalam status sengketa.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Berau, Fery Kombong menanggapi bahwa keputusan Pemkab Berau mengenai 50 persen kehadiran dan shift dikurangi menjadi pilihan yang tepat.
“Tentu kami dari DPRD Berau dan Komisi I sangat setuju dengan keputusan tersebut, itu langkah yang baik,” bebernya.
Menurutnya, keputusan itu, sebagaimana antisipasi dari lonjakan kasus yang naik tinggi dalam seminggu terakhir.
Apalagi kasus di Kabupaten Berau hampir mendekati 100 kasus positif yang didominasi dari transmisi lokal.
Keputusan tersebut, katanya sebagaimana bentuk melindungi para pelajar, meskipun kurun waktu 4 bulan tidak begitu lama, dibandingkan sebelumnya harus menjalani daring selama satu tahun lebih.
Baca juga: 11 Tahanan Polresta Balikpapan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Diisolasi ke Ruang Khusus
“Ya durasi 4 bulan itu kan sudah mulai penyesuaian kembali selama PTM Terbatas, kalau kembali daring lagi ya tidak apa-apa dulu, takutnya malah ada klaster sekolah dan membuat orangtua panik. Untuk orangtua juga kami harap bisa sabar, dan Pemkab bersama Satgas Covid-19 bisa mengawasi dengan ketat kembali,” tuturnya.
Dikonfirmasi kepada beberapa orangtua dengan anak yang masih duduk di bangku SMP maupun SD juga mendukung adanya peralihan PTM Terbatas sementara.
Seperti yang disampaikan Sri Handayani yang memiliki anak di SMP 9 Berau, ia menyatakan lebih baik mengantisipasi pemutusan rantai penularan.
“Anak saya ini kebetulan duduk di bangku kelas 9 ya, sudah paling atas tinggal menunggu lulus, memang paling efisien kalau belajar langsung dari sekolah, tapi kami juga sebagai orangtua sangat khawatir,” ungkapnya.
Baca juga: GAWAT, Kasus Positif Covid-19 Tembus 510 Orang di Kaltim, 7 Kabupaten/Kota Berstatus Zona Merah