Berita Kubar Terkini
Siswa SMPN 1 Barong Tongkok Kubar Terjangkit DBD, Dinkes Spontan Fogging di Sekolah
Selain fokus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Selain fokus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat juga melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit menular lainnya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diketahui kasus DBD di Kutai Barat saat ini sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB). Bahkan salah satu siswa SMP Negeri 1 Sendawar baru-baru ini ada yang terjangkit DBD.
Untuk mengantisipasi adanya penularan DBD tersebut, petugas Kesehatan Dinas Kutai Barat melaksanakan kegiatan fogging/penyemprotan di seluruh lingkungan dan ruangan kelas dan ruang guru yang ada di SMP Negeri 1 Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Beberapa waktu lalu ada satu siswa yang terjangkit DBD di sekolah ini, SMPN 1 Sendawar.
Baca juga: Obat Demam Berdarah hingga Menjaga Kadar Kolesterol, Ini Khasiat Madu Angkak yang Harus Anda Ketahui
Baca juga: INILAH DAHSYATNYA Khasiat Daun Jambu Biji Salah Satunya Ampuh Mengobati Penyakit Demam Berdarah
Baca juga: Selain Membantu Mengobati Demam Berdarah, Ini Khasiat Buah Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh
Sehingga diambil langkah untuk segera melakukan kegiatan fogging atau penyemprotan.
"Guna mengantisipasi serta mencegah bertambahnya kasus," kata Sulistiono selaku Pengelola Program P2DBD Dinkes Kubar, Rabu (16/2/2022).
Fogging tersebut dilakukan untuk membasmi nyamuk dewasa yang bisa menjangkiti siswa lainnya yang masih melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Mengingat, penyakit DBD ini merupakan salah satu penyakit yang patut diwaspadai selain dari kondisi pandemi yang masih terjadi sekarang ini.
"Di Kecamatan Barong Tongkok ini memang sedang terjadi peningkatan kasus DBD. Termasuk disekitar lokasi sekolah yang berada di Kelurahan Simpang Raya ini. Sehingga upaya ini penting untuk dilakukan," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa fogging ini merupakan cara terakhir yang dilaksanakan dalam pemberantasan nyamuk yang mengakibatkan DBD.
Tentunya, langkah yang paling pertama dilakukan adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan kegiatan 3 M Plus.
Yakni, menguras, menutup, mengubur plus mendaur ulang serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
"Diharapkan peran serta sekolah dalam pemberantasan sarang nyamuknya. Dengan melakukan kegiatan pembersihan lingkungan untuk membasmi jentik nyamuk. Karena upaya fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa," harapnya.
Untuk diketahui, jumlah kasus DBD yang terdata saat ini terjadi di Kabupaten Kubar mencapai 39 kasus dengan 2 diantaranya menyebabkan meninggal dunia.
Dimana ada 3 kecamatan yang saat ini sedang mengalami peningkatan kasus tersebut, yakni Kecamatan Melak, Sekolaq Darat dan Kecamatan Barong Tongkok. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.