Warga Samarinda Jarah ATM
Uangnya Tak Cuma Buat Sewa Helikopter, Fakta Terbaru Warga Samarinda Bobol ATM & Gasak Rp 2,4 Miliar
Sejumlah fakta seputar warga Samarinda membobol mesin ATM dan berhasil gasak Rp 2,4 miliar terkuak, uangnya tak hanya buat sewa helikopter
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang pria asal Samarinda ditangkap gara-gara membobol mesin ATM.
AT, pria berusia 29 tahun itu dibekuk Direktorat Reskrimum Polda Kaltim dengan sangkaan tindak pidana pencurian dengan pemberatan.
Dia diamankan saat tengah melancarkan aksinya.
Berikut sejumlah fakta seputar warga Samarinda membobol mesin ATM yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
Baca juga: Polsek Tenggarong Seberang Tangkap Pelaku Percobaan Bobol ATM, Ternyata Juga Pernah Merampok
Baca juga: NEWS VIDEO Lihai, Supir Buat Kerugian Hingga Rp 286.950.000, Bobol ATM dengan Cara yang Berbeda
Baca juga: NEWS VIDEO Nekat Bobol ATM, 5 Pria Ini Tak tahu Lokasi Kejahatannya Berada di Komplek Militer
1. Sudah beraksi selama 3 bulan di 3 daerah di Kaltim
AT diringkus pada awal Januari 2022 setelah beraksi selama 3 bulan sejak bulan September 2021.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo menerangkan, AT melakukan tindak membobol mesin ATM milik salah satu bank di 3 daerah yakni, Kabupaten Kukar, Kabupaten Kubar, dan Kota Samarinda.
"Jadi pelaku merupakan mantan karyawan dari salah satu perusahaan teknis perawatan mesin ATM. Dia keluar, kemudian bekerja secara freelance menerima jasa perbaikan atau perawatan mesin ATM," terang Yusuf, Kamis (17/2/2022).
2. Cara pelaku membobol ATM
Dia melanjutkan, modus yang digunakan tersangka, mengakali mesin ATM dengan teknik sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan fisik di mesin ATM.
Dari ilmu yang dipelajari selama bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang maintenance mesin ATM, dimanfaatkan oleh tersangka untuk menguntungkan diri sendiri.
"Tidak ada pengrusakan. Makanya tidak pernah dilaporkan oleh pihak bank. Dengan menggunakan keahlian yang sudah dia pelajari saat dia menjadi teknisi, itulah yang dia andalkan," jelas Yusuf.
Setelah ditelusuri, terkuak bahwa tersangka hanya melancarkan aksinya di ATM jenis setor tunai.
Hal itu diketahui pihak bank selang 3 bulan. Kata Yusuf, pihak bank diduga masih menganalisa dan mencermati ada selisih neraca keuangan yang tidak sesuai dengan data di sistem perbankan.
3. Berhasil membobol 6 ATM