Isra Miraj
Isra Miraj 1443 H Bertepatan Senin 28 Februari, Ini Amalan yang Dapat Dilakukan Menyambut Isra Miraj
Isra Miraj 1443 H bertepatan Senin 28 Februari, Ini amalan yang dapat dilakukan menyambut Isra Miraj.
TRIBUNKALTIM.CO - Isra Miraj 1443 H bertepatan Senin 28 Februari, Ini amalan yang dapat dilakukan menyambut Isra Miraj.
Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW yang menempuh waktu semalam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqso.
Menyambut Isra Miraj biasanya dirayakan dengan berbagai tradisi, tetapi masih dalam keadaan Covid-19, Tribuners dapat melakukan berbagai amalan yang dianjurkan sendirian di rumah, seperti dengan melaksanakan ibadah.
Baca juga: Bacaan Sholawat Nariyah, Bahasa Arab, Latin, Arti, Bisa Diamalakan untuk Menyambut Isra Miraj
Baca juga: Isra Miraj 2022 Bertepatan Senin 28 Februari, Keutamaan Isra Miraj Menurut Ustadz Abdul Somad
Berikut kami ulas amalan-amalan yang dapat dilakukan dalam menyambut Isra Miraj :
1. Membaca zikir
Amalan yang diajarkan untuk untuk memperingati Nabi Muhammad SAW saat mengalami peristiwa isra Miraj.
Biasanya amalan ini dilakukakan saat malam Isra Miraj, namun Tribuners dapat melakukannya kapan saja dan dalam keadaan apapun.
Membaca zikir ini menjadi amalan sunah yang dilakukan selama bulan Rajab, dengan memperbanyak amalan zikir Tribuners dapat mendatangkan rezeki dan pertolongan Allah SWT.
Tribuners dapat mengamalkan zikir ini “laa haula walaa quwwata illa billah.”
Memiliki arti tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.
2. Mengucap istigfar
Amalan ini dipercayai dapat membantu Tribuners dalam meringankan permasalah hidup, dan di bulan Rajab ini sebagai bulan istighfar karena Allah SWT mengampuni perbuatan buruk kita.
Tribuners dapat melakukan amalan ini saat pagi maupun sore, dan Tribuners bisa mengamalkan bacaan istigfar setiap harinya dan meminta permohonan Allah SWT.Tribuners dapat mengamalkan bacaan doa sayyidul istigfar “Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna’abduka wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta,”
Memiliki arti “ Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu.
Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat.