Virus Corona di Kubar
Orangtua Desak Pemkab Kutai Barat tak Buru-buru Terapkan PTM, Banyak Pelajar Terpapar Covid-19
Orangtua siswa di sejumlah sekolah di Kutai Barat harap pemerintah tidak terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka saat Covid-19 sedang naik
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Orangtua siswa di sejumlah sekolah di Kutai Barat harap pemerintah tidak terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka saat Covid-19 sedang naik.
Para orangtua ini khawatir virus ini akan semakin gencar menyerang siswa lainnya dalam kelas yang sama.
Karena cluster baru penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) saat ini mulai bermunculan.
Di antaranya dari cluster pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD). Hal itu diketahui setelah tim satgas Covid-19 dan Puskesmas Barong Tongkok mengambil sample Covid-19 kepada lara pelajar di kedua sekolah tersebut.
Hasilnya didapati sebanyak 3 siswa di SMP Negeri 1 Sendawar dan 1 murid SD 004 Barong Tongkok positif terpapar Covid-19.
Baca juga: Kutai Barat Kembali Sandang Zona Merah Kasus Covid-19, PTM di Sekolah akan Dievaluasi
Baca juga: Muncul Cluster Pelajar di Kutai Barat, Orangtua Siswa Khawatir dan Minta Pemerintah Ambil Sikap
Baca juga: Lagi, Dua Siswa SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat Positif Covid-19
Sejumlah orangtua siswa di Kutai Barat mulai khawatirkan penyebaran Covid-19 yang terus menular dan menyasar siswa lainnya.
Sehingga para orangtua siswa meminta Pemkab Kutai Barat untuk mengambil sikap agar penyebaran Covid-19 di sekolah tidak semakin meluas.
"Pastinya saya khawatir apalagi anak saya ada tiga yang belajar tatap muka di sekolah salah satunya di SMP Negeri 1 Sendawar," ujar satu orangtua siswa.
"Kami minta pemerintah segera mengambil sikap jangan sampai Covid-19 ini justru menyasar ke siswa yang lain dan kemudian menular lagi di lingkungan masyarakat melalui teman-temannya," kata Yustianus orangtua siswa di Kutai Barat, Kamis (24/2/2022).
Hal senada diucapkan orangtua lainnya. Weliana warga yang tinggal di Kecamatan Barong Tongkok. Dia meminta pemerintah daerah untuk tidak terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka jika kondisi pandemi belum bisa dikendalikan.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak-anak di Kutai Barat
"Pemerintah seharusnya tidak terburu-buru melakukan PTM kalau corona masih tinggi. Kalau sudah kaya gini kan kasusnya bisa meluas. Apalagi dari sekolah yang siswanya banyak otomatis teman-temannya sangat berpotensi terpapar juga kalau ada teman sekelasanya yang terpapar," katanya.
Sementara itu, Pemkab Kutai Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan surat edaran pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi sekolah yang berada dalam kawasan zona merah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Kecamatan Jempang Kutai Barat Sudah Kembali ke Zona Hijau Kasus Covid-19
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar, Silvanus Ngampun mengatakan bagi sekolah yang berada di luar kawasan zona merah penyebaran Covid-19 masih diperbolehkan melakukan PTM di Sekolah dengan catatan protokol kesehatan lebih diperketat lagi.
"Yang jelas bagi sekolah yang belum terpapar Covid-19 dan mudah-mudahan tidak terpapar, saya minta penerapan Prokes itu lebih diperketat lagi. Selain itu satgas Covid-19 juga rutin melakukan pemantauan di sekolah-sekolah yang menerapkan PTM," kata Silvanus Ngampun.
Baca juga: Kecamatan Jempang Kutai Barat Sudah Kembali ke Zona Hijau Kasus Covid-19
Dia juga mengatakan, saat ini tim gugus tugas terus berupaya melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun dan usia 12-17 tahun.
"Tentu harapannya untuk meningkatkan imunitas mereka di masa pandemi ini," ungkapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.