Terjawab! Libur Isra Miraj 2022 Dibatalkan/Digeser? Cek SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional 2022

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, pertanyaan-pertanyaan seperti libur Isra Miraj 2022 dibatalkan, Senin hari libur apa hingga apakah apakah tanggal 28 Februari 2022 libur atau tidak cukup banyak ditanyakan.

Agar tak penasaran tentang Libur Isra Miraj 2022 dibatalkan hingga Senin hari libur apa, buruan cek SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional 2022 dan penjelasan Kementerian Agama (Kemenag).

Lalu libur Isra Miraj 2022 tanggal berapa? Kemenag akhirnya memberikan respons terkait libur Isra Miraj tahun 2022 ini yang jatuh pada Senin 28 Februari.

Artinya, tanggal merah tersebut masuk sebagai libur panjang alias Long Weekend.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Instagramable di Tangerang untuk Liburan Akhir Pekan, Diantaranya Ada Tebing Koja

Baca juga: 28 Februari dan 3 Maret Libur Apa? Inilah SKB Libur Nasional 2022, Kapan Libur Isra Miraj dan Nyepi?

Baca juga: Ada Apa 3 Maret? Daftar Hari Libur Nasional 2022, Ulasan Kapan Libur Isra Miraj 2022 dan Nyepi 2022

Hal itu dikonfirmasi Dirjen Bimbingan Islam (Bimas Islam) Kamarudin Amin terkait kemungkinan libur Isra Miraj tahun 2022 ini.

Artinya, masih mengacu pada Surat Keputusan bersma (SKB) Tiga Menteri bernomor 963/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Menurutnya, sejauh ini masih belum ada perubahan dari pemerintah terkait menggeser libur Isra Miraj atau tidak. Meskipun, libur merah Isra Miraj 2022 tersebut jatuh pada hari Senin.

“Sejauh ini belum ada perubahan,” papar Kamarudin Amin kepada KOMPAS TV lewat pesan singkat, Rabu malam (23/2/2022).

Jika mengacu pada SKB tersebut, maka Isra dan Miraj termasuk dalam tanggal merah, yakni 28 Februari 2022.

Berarti, Isra Miraj 202 pada tanggal tersebut adalah hari libur, meskipun Long weekend. 

Pemerintah Pernah Geser Libur Hari Raya Keagamaan

Pemerintah sendiri pada masa pandemi Covid-19 seperti ini pernah menggeser hari libur.

Misalnya, pada Oktober lalu pemerintah menggeser tanggal merah Maulid Nabi Muhammad yang harusnya 19 Oktober menjadi 22 Oktober.

Alasan pemerintah saat itu adalah untuk antisipasi pandemi, mengurangi pergerakan masyarakat.

Sedangkan saat ini, Indonesia juga masih berkutat dengan urusan pandemic yang belum usai.