Kebakaran Kilang Pertamina
Fakta-fakta Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Hari Ini, Pekerja Berlarian Selamatkan Diri
Kebakaran kilang minyak Balikpapan yang merupakan milik PT Pertamina pada, Jumat (4/3/2022) membuat heboh,
TRIBUNKALTIM.CO - Kebakaran kilang minyak Balikpapan yang merupakan milik PT Pertamina pada, Jumat (4/3/2022) membuat heboh/
Percikan api diduga muncul sekira pukul 10.42 Wita.
Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, pihak Pertamina belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab dari adanya kebakaran tersebut.
Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin mengaku dirinya masih menunggu koordinasi lebih lanjut.
Baca juga: Kebakaran di Kawasan Pertamina, Api Berhasil Dikendalikan, Kilang Balikpapan Tetap Beroperasi
Baca juga: BREAKING NEWS Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan Terbakar
Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak di Balikpapan, Pihak Pertamina Belum Bisa Beri Keterangan
"Saya masih standby dan terus melakukan koordinasi," ujarnya, Jumat (4/3/2022).
Hingga berita ini diturunkan, api di area kilang Pertamina masih berkobar.
Tampak dari kejauhan kepulan asap hitam dan tebal kembali keluar dari sumbu pipa Pertamina.

Pekerja berlarian menyelamatkan diri
Api menyambar kawasan kilang minyak pertamina dengan kondisi asap yang relatif putih dan tebal, Jumat (4/3/2022).
Api yang membumbung pun cukup tinggi. Sejak api berkobar, alarm pun lantas berdengung untuk memberi peringatan kepada pekerja.
Seorang pekerja, Hairullah menerangkan kejadiannya sekira pukul 10.30 Wita. Saat itu, kata dia, bertepatan dengan jam istirahat untuk pekerja muslim melakukan sholat jumat.
Kata dia, api berkobar tanpa aba-aba. Dalam artian, langsung menyala dengan skala besar.
"Tapi sebelumnya sempat ada suara. Srek, srek, srek, terus langsung besar apinya. Langsung nyala alarmnya," terang Hairullah, Jumat (4/3/2022).
Hairullah melanjutkan, titik api berjarak 100 meter dari tepi laut. Namun jarak keluar dari kawasan kilang, menurut dia, terbilang jauh.
Di saat kebakaran terjadi, para pekerja lantas berlarian masing-masing mengevakuasi diri. Terlebih mereka tidak menggunakan kendaraan.