Fakta-fakta Erupsi Gunung Berapi Hari Ini, Apa Itu Awan Panas dan Apa Bahayanya? Berikut Ulasannya

Gunung Merapi kembali tunjukan aktivitasnya dengan mengeluarkan awan panas sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari ini

Editor: Doan Pardede
Tangkapan Layar Youtube.com / @VolcanoYT
(ilustrasi) Erupsi Gunung Merapi. Gunung Merapi kembali tunjukan aktivitasnya dengan mengeluarkan awan panas sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari ini 

TRIBUNKALTIM.CO - Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali tunjukan aktivitasnya dengan mengeluarkan awan panas sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari.

Sebagai salah satu gunung berapi yang masih aktif, Gunung Merapi memang sudah menunjukan peningkatan aktivitasnya sejak tahun 2020.

Munculnya awan panas ini disertai dengan hujan abu di bagian barat gunung.

Bahkan warga pun akhirnya diungsikan untuk mengantisipasi aktivitas gunung yang lebih besar dan berbahaya.

Baca juga: NEWS VIDEO Gunung Merapi Mengeluarkan Luncuran Awan Panas, Terekam Kamera Pemantau BPPTKG

Menurut pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) guguran awan panas mulai terjadi pada Rabu pukul 23.18 WIB.

Peristiwa itu pun kembali terjadi pada 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 00.22 WIB.

Pada seismogram tercatat guguran awan panas terlama berlangsung selama 570 detik atau 5 menit lebih 30 detik.

Sedangkan awan panas terjauh meluncur 5 kilometer ke arah tenggara.

Dari guguran awan panas tersebut muncul juga hujan abu yang terjadi di Desa Tlogolele dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah.

Menurut pantauan BPPTKG aktivitas Gunung Merapi mulai mereda pada hari ini pukul 01.30 WIB.

Gunung Merapi pun hingga kini masih berada di status siaga atau level III.

Status siaga untuk Gunung Merapi ini masih sama sejak tanggal 5 November 2020.

Dari aktivitas dini hari tadi, pihak BPPTKG menjelaskan tentang potensi bahaya dari Gunung Merapi.

Dijelaskan bahwa saat ini guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat sejauh lima kilometer ke arah Sungai Boyong dan sejauh tujuh kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.

Sedangkan di sektor tenggara, daerah potensi bahaya meliputi tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan lima kilometer ke arah Sungai Gendol.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved