Berita Populer Hari Ini
POPULER KALTIM: Warga Berau Meninggal Usai Antre Minyak Goreng | Mata Air Kutai Lama untuk Jokowi
Kisah warga Berau yang meninggal usai antre minyak goreng mewarnai berita populer di Kalimantan Timur sepanjang hari ini.
"Yang saya ketahui sumber air di Kutai Lama itu berdekatan dengan Gunung Jaitan Layar dan Gunung Batu Angkat-angkatan, di mana sumber mata air itu juga mengandung nilai sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara," ujar Awang Rifani, Sabtu (12/3/2022).
Awang Rifani mengungkap kisah sumber mata air Kutai Lama yang ia gali dari Ketua Adat Kutai Lama, Munir.
Sumber mata air pertama di Kerajaan Kutai
Sebenarnya terdapat tiga sumber mata air yang tersebar di sekitar wilayah Kutai Lama. Namun, yang paling sering digunakan yakni sumber mata air yang berada di sekitar Gunung Jaitan Layar, Kutai Lama.
Konon, mata air tersebut merupakan sumber air pertama bagi kerajaan pada masa itu dan menjadi tempat Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti beserta kerabat untuk mandi dan mengambil air minum.
"Mata air itu dijadikan sumber suplai air untuk kerajaan pada waktu itu, jadi mereka mengambil air dari mata air itu," kata Awang.
Awang menerangkan, sumber mata air tersebut tidak terlalu luas dan membentuk semacam kolam, bagian pinggirnya terdapat jalur untuk air mengalir ke perkampungan warga.
"Tidak terlalu besar juga kolamnya, tapi airnya memang jernih," ucapnya.
Air mandi bagi putri-putri Kerajaan Kutai
Awang Rifani juga mendapatkan dari sumber lain yang mengatakan bahwa mata air Kutai Lama tersebut juga dijadikan air untuk mandinya para putri Kerajaan Kutai. Sehingga, sumber mata air tersebut menjadi salah satu situs sejarah yang ada di Kutai Lama.
"Jadi putri-putri raja juga mandi di sumber mata air itu," tuturnya.
Dipercaya memiliki khasiat
Awang juga menerangkan, sebagian orang-orang yang mengambil air dari sumber mata air tersebut percaya bahwa air tersebut mengandung khasiat sesuai dengan apa yang diniatkan orang tersebut.
"Misalkan kalau kita sakit, terus kita niatkan dan mengambil air itu dan mudah-mudahan bisa sembuh. Dan infonya juga ada yang ambil air itu untuk mandi, seperti membuka aura dan sebagainya," terangnya.
Situs yang saat ini dikelola perorangan
Lebih lanjut, Awang menerangkan, dari informasi yang ia dapat, sekarang lokasi tersebut sudah ada yang punya dan telah dikelola oleh perorangan.
Pasalnya saat ini lokasi sumber mata air tersebut dipagar dan telah dimiliki oleh seseorang untuk dikelola dan airnya dijual ke kapal-kapal yang bersandar di Kutai Lama tersebut.
"Namun dalam sudut pandang sejarah, sumber air tersebut merupakan situs sejarah Kutai yang ada di Kutai Lama," terang Awang.
Tidak pernah kering dan selalu mengalir
Tidak hanya itu, Awang Rifani juga menyampaikan bahwa mata air tersebut sejak ditemukan hingga sekarang tidak pernah kering atau habis dan selalu mengalir hingga saat ini.
"Selalu mengalir sepanjang tahun," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Renata Andini Pangesti, Zainul, Aris Joni)