Ibu Kota Negara
Anggota DPR RI Irwan Ingatkan Presiden Saat Berkemah di IKN, Rawan Pohon Roboh
Kemah yang direncanakan mulai Minggu (13/3/2022) hingga Selasa (15/3/2022) mendapat perhatian publik
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Adanya rencana Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri dan Gubernur yang akan menggelar kemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur disorot anggota DPR RI.
Kemah yang direncanakan mulai Minggu (13/3/2022) hingga Selasa (15/3/2022) mendapat perhatian publik.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Irwan, mengapresiasi rencana presiden tersebut.
Tetapi, dia mengingatkan para rombongan yang bersama Presiden agar tetap siaga dan waspada terkait keamanan kondisi di hutan tersebut.
Sebab, pohon yang ditanam di sekitar lokasi camping itu merupakan tanaman industri.
Baca juga: Gubernur NTB dan NTT Datang Berbarengan ke Kaltim, Bawa Air dan Tanah Untuk Ibu Kota Negara
Baca juga: Mahfud MD Sebut Simbol Air dan Tanah Dibawa ke Ibu Kota Negara Lambangkan Kebersatuan
Baca juga: Proyek Pemindahan Ibu Kota Negara Terus Lanjut, KSP: IKN Dirancang Agar Bisa Berlanjut
"Tentu kita mengapresiasi rencana pak Jokowi untuk camping, bermalam di IKN. Itu sebenarnya simbol yang baik bahwa beliau serius walaupun dengan kondisi keuangan negara, timeline ini sangat-sangat mengkhawatirkan untuk terjadi mangkrak, kemudian utang penggunaan APBN 100%," sebut Irwan kepada awak media, Minggu (13/3/2022).
"Di beberapa kasus juga, banyak adek-adek kita yang pecinta alam, karena tidak memahami karakteristik wilayah kemahnya meninggal dunia akibat kerobohan pohon dan lain-lain," sambungnya.
Alasan itu lah yang menurut Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim tersebut harus dipertimbangkan.
Masalah keamanan harus menjadi pertimbangan rombongan presiden.
Belum lagi di lokasi mereka berkemah di hutan tanaman industri, ditumbuhi tanaman jenis Eukaliptus.
"Pohon ini ditanam bukan dari bibit dan usianya masih pendek, jadi tentu berbeda perlakuannya," terang Irwan, yang juga mengantongi doktor ilmu kehutanan ini.
Lebih lanjut, kata Irwan, dalam proses pertumbuhannya, tanaman Eukaliptus sering mematahkan dahan, dan kondisi tersebut berbahaya.
Baca juga: Dua Desa di Kecamatan Sepaku Masuk Kawasan Inti Ibu Kota Negara, Berpotensi Banjir
Bukan hanya untuk orang yang memanjatnya, tetapi juga orang yang berdiri di bawahnya.
Menurutnya penting ada informasi dan pengetahuan mengenai tanaman yang ada di area kemah.
Tanaman ini juga diketahui mudah terbakar dan meledak.