Berita Samarinda Terkini
Harga Minyak Goreng di Pasar Samarinda Rp 80.000 per 2 Liter, Warga Terpaksa Beli daripada Antre
Rupanya bukan hanya karena sulit mendapatkan minyak goreng yang membuat kaum ibu-ibu rela mengantre berjam-jam di setiap swalayan yang ada di sudut Ko
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Rahmad Taufiq
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rupanya bukan hanya karena sulit mendapatkan minyak goreng yang membuat kaum ibu-ibu rela mengantre berjam-jam di setiap swalayan yang ada di sudut Kota Samarinda, tetapi harga juga menjadi pertimbangan dari fenomena antrean panjang tersebut.
Hal ini bukan hanya isu dari mulut ke mulut. Tetapi dari hasil penelusuran TribunKaltim.co ke Pasar Pagi yang berada di Jalan Gadjah Mada, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (16/3/2022), di sini hanya ada beberapa lapak pedagang yang terlihat memiliki stok minyak kemasan refill 2 liter.
Itupun dengan harga setara 1 kilogram daging kambing, yakni Rp 80 ribu per bungkus.
Nur (48), seorang pedagang minyak goreng di pasar tradisional tersebut, mengaku dirinya juga mendapatkan harga yang tinggi dari agen.
"Jadi kami pedagang kecil tidak bisa berbuat apa-apa. Itupun kami cuma bisa nyetok 10 liter (5 bungkus)," bebernya.
Baca juga: IRT Meninggal usai Antre Minyak Goreng di Samarinda, Pihak Indo Grosir Sambangi ke Rumah Duka
Baca juga: Diduga Kelelahan, Ibu di Samarinda Meninggal usai Antre Minyak Goreng di 3 Swalayan, Punya Asma
Kendati demikian, beberapa pengunjung tetap membeli minyak goreng tersebut.
Salah satunya Bagus (40) yang mengaku terpaksa membeli minyak harga tinggi tersebut karena tidak memiliki waktu untuk mengantre.
Apalagi, lanjutnya, minyak goreng makin sulit didapatkan di warung klontongan setempat.
"Harganya juga tinggi. Saya sempat dapat dari harga Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu di warung. Tapi mau tidak mau beli karena butuh," ucap Bagus.
"Harapan kita, saat Ramadhan nanti bisa normal kembali. Kalau orang mampu mungkin bisa bertahan, tapi rakyat kecil, jelas menjerit. Tolong lha pemerintah bisa segera mencari solusi," ucapnya sambil membayar minyak goreng yang dibelinya.
Terpisah, Kepala UPTD Pasar Segiri Abdul Azis saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak dengan tingginya harga yang dipatok para pedagang.
Baca juga: Kurangi Antrean Panjang untuk Dapatkan Minyak Goreng, Andi Harun Tawarkan Penyaluran Pakai Kupon
Sebab, ucapnya, para pedagang pasti mendapat harga tinggi dari agen atau distributor.
"Belum lagi jumlahnya dibatasi. Jadi kita tidak bisa berbuat banyak karena memang langka. Semoga pemerintah pusat bisa segera menemukan jalan keluarnya," katanya singkat. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.