Liga Italia

Perebutan Scudetto Pekan ke-30 Liga Italia, AC Milan dan Napoli Bersaing Ketat, Inter Milan Tertahan

Perebutan scudetto pekan ke-30 Liga Italia, AC Milan dan Napoli bersaing ketat, Inter Milan tertahan.

Editor: Ikbal Nurkarim
Football Italia/Lega Serie A
Live Streaming RCTI Liga Italia malam ini menyajikan big match Napoli vs Udinese, Inter Milan vs Fiorentina, dan Cagliari vs AC Milan. Perebutan scudetto pekan ke-30 Liga Italia, AC Milan dan Napoli bersaing ketat, Inter Milan tertahan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Perebutan scudetto pekan ke-30 Liga Italia, AC Milan dan Napoli bersaing ketat, Inter Milan tertahan.

Sempat tampil apik diawal musim Inter Milan harus puas tercecer diposisi ketiga klasemen sementara Liga Italia.

Bahkan posisi Inter Milan rawan dikudeta Juventus yang menempati posisi ke 4.

Sementara itu penampilan konsisten ditunjukkan AC Milan.

Hasilnya hingga pekan ke30 AC Milan masih kokoh dipuncak klasemen sementara Serie A.

Sementara diposisi kedua diisi Napoli yang juga tampil apik di Liga Italia.

Baca juga: Jadwal Liga Italia Serie A Malam Ini: Juventus vs Salernitana, Cek H2H, Berita Tim, Prediksi Line Up

Baca juga: HASIL Liga Italia: AC Milan Kokoh di Puncak Klasemen Serie A Usai Bungkam Cagliari, Inter Tertahan

Baca juga: AC Milan Ngotot Datangkan 2 Pemain Lille ke Liga Italia, Salah Satunya Pengganti Franck Kessie

Pekan ke-30 Liga Italia, Inter Milan dan Napoli sama-sama meraih kemenangan, sementara Inter Milan kembali meraih hasil minor usai ditahan imbang Fiorentina di kandang sendiri.

Hasil Liga Italia 2021-2022 pada pekan ke-30 menghadirkan tripoin untuk AC Milan dan Napoli.

Dikutip dari Kompas.com, kedua raksasa itu terus bersaing ketat di klasemen Liga Italia.

Napoli bertanding lebih dulu saat menyambut Udinese di Stadion San Paolo pada Sabtu (19/3/2022) malam WIB.

Hasilnya, Il Partenopei meraih kemenangan 2-1 atas Udinese.

Victor Osimhen menjadi pahlawan kemenangan tuan rumah.

Rekrutan termahal Napoli itu mencetak brace pada menit ke-52 dan ke-63.

Sementara itu, eks pemain Barcelona Gerard Deulofeu menjadi satu-satunya pencetak gol Udinese.

Pada Minggu (20/3/2022) dini hari WIB, AC Milan juga meraih kemenangan.

I Rossoneri meraih tripoin usai melibas Cagliari 1-0 di Sardegna Arena.

Gol voli Ismael Bennacer mengantarkan pasukan Stefano Pioli mengukir tiga kemenangan beruntun di Serie A.

Berkat kemenangan ini, AC Milan terus menjaga jarak dengan Napoli dan bersaing ketat di papan atas klasemen Liga Italia.

Baca juga: BERLANGSUNG Live Streaming Liga Italia Inter Milan vs Fiorentina, Nonton Gratis Link RCTI Plus!

AC Milan kokoh di puncak klasemen Liga Italia dengan raihan 66 poin.

Selisih poin I Rossoneri dengan Napoli yang duduk di posisi kedua masih tiga angka.

Pada laga lainnya, Inter Milan hanya bermain imbang 1-1 dengan Fiorentina di Giuseppe Meazza.

Hasil ini membuat Inter Milan dua kali seri beruntun di Serie A.

Tambahan satu poin membuat Inter Milan gagal menekan AC Milan dan Napoli.

I Nerazzurri kini menempati peringkat ketiga di klasemen Liga Italia dengan torehan 60 poin.

Kendati demikian, tim asuhan Simone Inzaghi masih memiliki satu laga tunda sehingga berpeluang memangkas jarak poin dalam jumlah pertandingan yang sama.

Laga pekan ke-30 Liga Italia akan kembali berlanjut pada Minggu malam WIB hingga Senin (21/3/2022) dini hari WIB.

Hasil Pekan ke-30 Liga Italia hingga Minggu (20/3/2022) dini hari WIB:

Sassuolo vs Spezia 4-1 (Domenico Berardi 17'p 48', Kaan Ayhan 78', Gianluca Scamacca 81'/Daniele Verde 36')

Genoa vs Torino 1-0 (Manolo Portanova 14')

Napoli vs Udinese 2-1 (Victor Osimhen 52' 63'/Gerard Deulofeu 22')

Inter Milan vs Fiorentina 1-1 (Denzel Dumfries 55'/Lucas Torreira 50')

Cagliari vs AC Milan 0-1 (Ismael Bennacer 59')

Baca juga: Hasil Liga Italia Napoli vs Udinese 2-1, Osimhen Bawa Timnya ke Puncak Samakan Poin dengan AC Milan

Alasan AC Milan Bisa Segel Gelar Juara Scudetto Liga Italia

Serie A Liga Italia tinggal menyisakan 8 kali pertandingan.

Ada beberapa faktor dan alasan yang diyakini bahwa tim racikan Stefano Pioli kini jadi tim paling depan soal merebut gelar juara Scudetto Liga Italia.

Sebuah capaian luar biasa mengingat target awal mereka musim ini adalah 'cuma' lolos ke Liga Champions musim depan.

Terkait peluang juara itu, Tuttosport (via SempreMilan.it) mengulas lima alasan AC Milan bisa jadi juara lagi sejak terakhir kali menggenggam mahkota juara pada musim 2010/2011, 12 tahun silam.

Dikutip dari lansiran sempremilan, berikut ulasan sejumlah alasan tersebut:

1. Bermain dari Hati

Tim bermain dari hati, berlaga dengan keinginan (will) yang kuat.

Semua orang di skuad AC Milan tahu apa yang harus dilakukan dan jalan apa yang harus diikuti.

Mereka menjadi tak terduga, seperti terlihat dalam umpan panjang Mike Maignan untuk Rafael Leao.

Atau semisal saat Franck Kessie mendadak bisa menjalani peran sebagai gelandang serang atau munculnya variasi taktis dari dua full-back.

Kesemuanya bermanfaat pada tahap akhir, mencetak gol dan meraih kemenangan serta hasil maksimal di tiap laga.

2. Faktor Zlatan Ibrahimovic

Pemain asal Swedia itu kembali pada saat yang tepat.

Peran Ibra di tim tak semata mencetak gol.

Dia bisa menjadi pelapis hebat bagi Olivier Giroud dan memberi kesempatan rekannya itu untuk mengatur napas.

Dia juga mengirimkan adrenalin itu kepada rekan satu timnya. Pompaan semangata ini menaikkan moril skuad rossoneri yang dapat membuat tim lebih bersemangat melawan tim berperingkat lebih rendah.

Baca juga: Update Liga Italia - Lini Serang AC Milan Makin Garang, Maldini Datangkan 2 Pemain Liga Inggris

3. Pierre Kalulu Aset Berharga

AC Milan beruntung memiliki Pierre Kalulu.

Performanya sangat solid dan kuat melawan lawan tangguh macam Napoli.

Saat harus berhadapan dengan striker mumpuni seperti Victor Osimhen, Kalulu mampu menepis keraguan banyak pihak yang skeptis saat dia menjalani peran sebagai starter.

Senyatanya, Kalulu menjelma menjadi sosok vital di lini pertahanan AC Milan di momen paling menentukan musim ini.

Dia adalah aset yang berharga.

4. Pemulihan Jadi Titik Balik

Sejumlah pemain di lini depan AC Milan seperti Brahim Diaz, Alexis Saelemaekers, Junior Messias, dan bahkan Ante Rebic tampak kepayahan berkontribusi bagi sektor serang dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam analisis SempreMilan, itu artinya belum semua pemain rossoneri sudah mencapai maksimum.

Pada perspektif optimistis, ini menjadi peluang bagi AC Milan untuk memiliki pemain yang bisa 'bounce back' dan mencapai peforma mereka.

Ante Rebic misalnya, sudah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan itu lewat torehan gol di laga penting dalama beberapa pekan terakhir.

Bayangkan jika momen kebangkitan itu juga dialami sederet pemain yang disebutkan di atas, AC Milan tentunya akan punya kedalaman skuad merata dan berimbang.

5. Faktor Stefano Pioli

Sang juru taktik telah terbukti mampu mengelola tim menghadapi momen-momen krusial di akhir musim.

Musim lalu misalnya, Rossoneri mampu memenangkan empat dari lima pertandingan Serie A terakhir mereka.

Sebuah capaian yang membuat AC Milan naik dari posisi kelima ke posisi kedua di klasemen akhir.

AC Milan akhirnya bisa lolos lagi ke Liga Champions setelah beberapa musim terhempas dari kompetisi elite Eropa tersebut.

Baca juga: Liga Italia Malam Ini Live RCTI: Napoli vs Udinese, Inter Milan vs Fiorentina, Cagliari vs AC Milan

8 Laga Terakhir AC Milan di Liga Italia Serie A

* 3 April 2022 AC Milan vs Bologna

* 10 April 2022 Torino Vs AC Milan

* 16 April 2022 AC Milan Vs Genoa

* 24 April 2022 Lazio Vs AC Milan

* 01 Mei 2022 AC Milan Vs Fiorentina

* 08 Mei 2022 Hellas Verona Vs AC Milan

* 15 Mei 2022 AC Milan Vs Atalanta

* 22 Mei 2022 Sassuolo Vs AC Milan. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved