Berita Balikpapan Terkini
Resah Kerap Dianiaya, Seorang Pekerja di Balikpapan Nekat Laporkan Atasan ke Polisi
Seorang pekerja berinisial SH (42) terpaksa mengadukan keberatan atas dugaan penganiayaan yang dilakukan atasannya ke pihak berwajib
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Seorang pekerja berinisial SH (42) terpaksa mengadukan keberatan atas dugaan penganiayaan yang dilakukan atasannya ke pihak berwajib.
SH mendatangi Mapolresta Balikpapan, Senin (21/3/2022) kemarin untuk melaporkan aksi kekerasan yang ia alami.
Mulanya, ia melihat rekan kerjanya seorang perempuan berinisal YN (22) dianiaya oleh atasan yang merupakan seorang warga negara asing berinisial PK.
Persisnya pada Jumat (18/3/2022) sore sekira pukul 17.00 Wita.
"Kejadian dalam kawasan proyek kilang. Saya tidak tahu masalahnya apa. Saya lihat YN itu dipanggil dengan nada keras, dibentak, dilempari batu, terus dicekik dan dipukul. Nah, saya stop dan interven. Terus saya temani melapor ke polisi. Saya sebagai saksi," kata SH kepada awak media.
Kejadian pun berlanjut hingga pagi hari, Senin (21/3/2022) kemarin.
Baca juga: Gegara Menegur, Pria di Balikpapan Ini Mengalami Penganiayaan
Baca juga: Sosok Ketua KNPI yang Jadi Korban Penganiayaan, Profil dan Update Kondisi Haris Pertama
Baca juga: Kasus Kerangkeng di Rumah Eks Bupati Langkat, Polisi Fokus Selidiki Dugaan Penganiayaan Korban Tewas
Saat YN meminta SH untuk datang ke rumahnya. Karena merasa khawatir, SH datang usai melaksanakan salat subuh.
Tak sendirian, SH ditemani rekannya AN. Sampai di sana, rupanya sudah ada tiga orang dalam rumah YN.
Dua di antaranya WNA dan satu lagi orang WNI.
"Saya permisi baik-baik. Saya izin ketemu YN. Pas sampai di dalam saya lihat YN itu ketakutan, diam, dan melamun. Ia disodori materai sama surat-surat yang saya tidak tahu isinya," papar SH.
SH yang melihat kondisi YN dalam ketakutan langsung memeluknya.
Namun, diseret keluar oleh WNA inisal CH yang juga atasan tempat SH dan YN bekerja.
"Saya merasa ini sudah tidak benar, masa tamu nyeret saya. Padahal yang punya rumah manggil saya, makanya saya suruh teman saya (AN) itu telepon polisi," tambahnya.
Tak hanya diseret, SH juga mengaku didekap dengan kencang oleh CH. Kemudian dibentur-benturkan ke pintu pagar dan tembok rumah.
"Saya didekap sampai hampir enggak bernafas. Dibenturkan ke pagar dan tembok juga. Ini ada luka gores di tangan saya," imbuh SH sambil menunjukkan bekas goresan di tangan kirinya.