Berita Bontang Terkini
Optimalkan Merdeka Belajar, KNI Gandeng Disdikbud Beri Pelatihan Pengembangan SDM Guru di Bontang
Pengembangan SDM tenaga pendidik di Bontang tentu menjadi faktor penting dalam menunjang sietem penerapan Merdeka Belajar, yang belakangan terus digul
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pengembangan SDM tenaga pendidik di Bontang tentu menjadi faktor penting dalam menunjang sietem penerapan Merdeka Belajar, yang belakangan terus digulirkan.
Sehingga diperlukan sinergitas antara pemerintah dengan perusahaan dalam mempercepat pengembangan kualitas para guru untuk menyambut era baru di dunia pendidikan.
Hal ini pun menjadi dasar utama PT PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) terus mengambil peran penting mempercepat pengembangan kualitas para guru di Bontang.
Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pelatihan Penyusunan RPP Berdiferensiasi Kurikulum Merdeka Belajar bagi para guru, yang saat ini digelar di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bontang, Kamis (24/3/2022).
“Ini upaya kita ikut serta memberikan kontribusi terhadap perubahan dunia pendidikan melalui program CSR PT KNI,” ungkap GA Department PT KNI, Rheza Zacharias saat ditemui di lokasi kegiatan.
Baca juga: Melihat Merdeka Belajar ala SMPN 2 Balikpapan, Keberpihakan pada Anak Didik
Baca juga: Cerita Semangat Merdeka Belajar di SDN 018 Balikpapan Tengah, Punya DNA Pendidik
Rheza menuturkan, pelatihan yang digelar ini diikuti sebanyak 50 guru dari berbagai perwakilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bontang.
Para guru ini akan diberikan pembekalan oleh tiga narasumber yang telah tersertifikasi mengenai skema penerapan Merdeka Belajar selama 3 hari ke depan.
Diharapkan di kegiatan ini, para guru bisa mendapat tambahan pengetahuan terkait teknis maupun skema Merdeka Belajar.
“Semoga kegiatan ini kita mendapat ilmu agar ke depan pendidikan di Indonesia khususnya di Bontang dapat melahirkan pelajar yang berdaya saing secara global di era digitalisasi saat ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono menjelaskan, kurikulum Merdeka Belajar ini merupakan bagian lanjutan dari pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons pandemi Covid-19.
Baca juga: Sekolah di Kalimantan Timur Siap Memotori Semangat Merdeka Belajar
“Namun tidak merombak kurikulum 2013,” jelasnya.
Bambang menjelaskan, sekolah diberikan kebebasan memilih salah satu dari tiga opsi yang sesuai kesiapan sekolah masing-masing untuk diterapkan di Tahun Ajaran 2022/2023.
Metode ini akan lebih fleksibel dan jam pelajaran yang ditargetkan pun akan dipenuhi dalam satu tahun. Fokus materi pelajaran juga yang esensial, sehingga capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.
Selain itu, guru juga diberikan keleluasan menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Seperti aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru supaya tenaga pendidik bisa mengembangkan praktik mengajar secara mandiri.