Berita Balikpapan Terkini

Berikut Jadwal Pengangkutan Sampah di Balikpapan Selama Bulan Ramadhan 2022

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Sudirman berharap, tidak ada kerusakaan kendaraan angkutan sampah

Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI Gerobak sampah membawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Volume sampah di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19. 

Demikian dibeberkan oleh Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana kepada TribunKaltim.co pada Senin (28/3/2022). 

Volume sampah yang masuk ke TPA Manggar diperkirakan meningkat saat Ramadhan 1443 Hijriah. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Volume sampah yang masuk ke TPA Manggar diperkirakan meningkat saat Ramadhan 1443 Hijriah. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Dia mengaku, telah menyiapkan 80 armada dengan melibatkan 250 personil petugas pengangkut sampah di Kota Beriman, julukan Balikpapan 

"Kemudian petugas juga yang dikerahkan juga 250 pertugas. Armada ini harapannya kondisinya jangan rusak," ujarnya.

Sehari 300 Ton Masuk

Berita sebelumnya. Volume sampah di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Balikpapan Nursyamsiarni D Larose. Ia mengatakan, rata-rata timbunan sampah sepanjang tahun 2021 lalu, mencapai 390,65 ton per hari.

Jumlah tersebut tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,31 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.

"Pemilihan sampah di sumber juga akhirnya kita tidak bisa jalankan. Termasuk pemilahan sampah di bank sampah menjadi tantangan,” ujarnya, Rabu (5/1/2022)

Baca juga: Wasteplants Tawarkan Olah 30 Ton Sampah Makanan Jadi Pupuk di Samarinda, Warga Ikut Diberdayakan

Menurutnya, faktor kenaikan jumlah penduduk dan peningkatan pembangunan yang cukup signifikan seperti proyek kilang minyak Pertamina turut berpengaruh.

Sehingga otomatis juga akan meningkatkan timbulan sampah domestik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir atau  Manggar.

"Jadi kebijakan strategi daerah, yang pertama pengurangan dan kedua penanganan," terangnya.

Sesuai dengan Perwali nomor 8 tahun 2018, di 2025 ditargetkan pengurangan sampah dapat mencapai 30 persen dan untuk penanganan sampah mencapai 70 persen.

Baca juga: Sampah Plastik jadi Perhatian Besar dalam Ekonomi Hijau

Khusus untuk program pengurangan, saat ini belum bisa berjalan maksimal karena upaya tersebut bergantung pada peningkatan kesadaran masyarakat.

Selain itu, banyak pola keseharian yang berubah saat pandemi Covid-19. Kondisi ini juga mempengaruhi peningkatan volume sampah di Balikpapan.

"Ada perubahan pola perilaku masyarakat, karena meningkatnya penggunaan kemasan berkaitan dengan prokes," imbuhnya.

(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved