Berita Nasional Terkini

Menteri Muhadjir Effendy Nilai Ramadhan 2022 Momentum Tingkatkan Perekonomian

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Muhadjir Effendy menyebut Ramadan menjadi bulan istimewa,

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
ILUSTRASI Cerah dan keceriaan sambut bulan Ramadhan 2022 di Gala Puncak Balikpapan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Muhadjir Effendy menyebut Ramadan menjadi bulan istimewa sekaligus momentum untuk terus menekan angka kasus Covid-19, serta memacu peningkatan ekonomi. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan Muhadjir Effendy menyebut Ramadan menjadi bulan istimewa sekaligus momentum untuk terus menekan angka kasus Covid-19, serta memacu peningkatan ekonomi.

“Tentunya, jika aturan ibadah Ramadan dan pelaksanaan mudik dipersiapkan dengan baik," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

Hal tersebut diungkapkan Muhadjir saat Silaturahmi Virtual dan Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan Ibadah Bulan Suci Ramadan Tahun 2022 bersama Para Tokoh Agama di Kantor Kemenko PMK, Senin (28/3/2022).

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada 23 Maret lalu, tahun ini umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah salat Tarawih dan salat Ied berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Tanjung Pinang 11-20 Ramadhan 2022, Lengkap Waktu Sholat

Baca juga: Bulan Ramadhan 2022, Waktu-waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan dan Dilengkapi Adab Berdoa

Baca juga: Jelang Ramadhan 2022, Bacaan Doa Ziarah Kubur dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Adab & Tata Cara

Selain itu, pemerintah pun memperbolehkan masyarakat untuk mudik Lebaran.

Muhadjir mengatakan, menurut survei Kementrian Perhubungan, kebijakan penghapusan aturan tes antigen/PCR dalam bepergian berpotensi terhadap peningkatan arus mudik lebaran yang cukup tinggi yakni, hingga 55 juta pelaku perjalanan.

Sementara jika tanpa syarat atau cukup dengan vaksin dosis kedua, diperkirakan akan ada 79 juta warga yang melakukan perjalanan mudik.

Kalau ada kemudahan lain, misal ada mudik bersama, nah peluangnya mendekati 100 juta (pemudik).

Maka dari itu, jika kita betul-betul menyiapkan ibadah Ramadhan dengan baik.

"Otomatis kelambatan ekonomi kemarin akan bisa ditebus pada masa lebaran ini," ucap Muhadjir.

Baca juga: Razia Jelang Ramadhan 2022 di Kutai Barat, Ratusan Sembako Kedaluwarsa Disita

Adapun saat ini, pemerintah telah mengatur sejumlah pengaturan kegiatan dan kapasitas ibadah selama bulan ramadan.

Hal itu teruang dalam SE Menag No. 4 Tahun 2022 dan Imendagri No.8 Tahun 2022.

Serta pengaturan pergerakan masyarakat dalam SE Menhub No.21 Tahun 2022.

Kegiatan tarawih, buka puasa, takbiran menyesuaikan ketentuan kapasitas tempat ibadah.

"Yakni PPKM level 3 maksimal 50 persen, PPKM level 2 maksimal 75 persen dan PPKM level 1 maksimal 75 persen," kata Muhadjir.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy (Tribunnews.com)

Sementara untuk pelaku perjalanan dalam negeri yang telah mendapatkan vaksin kedua atau ketiga (booster).

"Tidak perlu menunjukkan hasil swab antigen dan PCR," tambah Muhadjir.

Ia optimis ibadah Ramadan dapat dilaksanakan lebih khidmat dan leluasa karena situasi pandemi covid-19 mulai melandai.

Baca juga: Inilah Kumpulan Ucapan dan Link Twibbon Menyambut Ramadhan 2022, Dapat di Bagikan di Media Sosial

Menurut data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga 27 Maret 2022 pukul 12.00 WIB tercatat kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.077 kasus.

Jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 4.189 kasus.

Turut hadir dalan silaturahmi virtual dan sosialisasi tersebut, Kepala Kantor Sekretaris Presiden (KSP) Moeldoko, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Tanfidziyah PBNU Ahmad Fahrurozi.

Juga ada Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Adian Husaini, dan Ketua Umum PB Mathla'ul Anwar Embay Mulya Syarief.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Bulan Ramadhan 2022 Kota Gorontalo dan Dilengkapi Waktu Sholat 5 Waktu

Lalu Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Aceng Zakaria, Ketua Umum PB al Jam'iyatul Washliyah Masyhuril Khamis, Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan (NW) TGKH Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

Ada Ketua Umum PB NW Diniyah Islamiyah TGH Nahmul Ahyar, Ketua Umum Persatuan Muslim Tionghoa Indonesia (PITI) Denny Sanusi, Ketum PP Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Kusyaeri Suhail.

Hadir juga Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni, dan Sekjen PP Bakomubin As Adwijaya, serta perwakilan MUI, PUI dan ICMI. 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menko PMK: Bulan Ramadan Momentum Tingkatkan Perekonomian

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved