Ibu Kota Negara
Jalan Penghubung ke IKN Nusantara dari Kalbar dan Kalteng akan Dibangun, Bakal Jadi Akses Utama
Jalan penghubung ke IKN Nusantara dari Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah akan dibangun, jalan ini akan menjadi akses utama.
Dijelaskan Junaidi, jika dari Kalbar akan menempuh jarak sekitar 1700 kilometer untuk menuju ke IKN.
Sementara, jika melalui Kalteng atau Kalsel akan menempuh jarak kurang lebih tidak sampai 1200 kilometer.
"Tapi memang masih banyak yang harus dibenahi," pungkasnya.

Menyinggung terkait beberapa persoalan sosial yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Junaidi tidak menampik bahwa ada permasalahan lahan.
"Untuk pembangunan jembatan yang belum clear dengan masyarakat," tuturnya.
Namun hal ini tak begitu menjadi masalah berarti karena dukungan dari Pemkab Mahakam Ulu ke pihaknya mempermudah pembangunan infrastruktur yang tengah dibangun.
"Insya Allah kalau didukung Pemkab Mahulu kita akan lekas kerjakan. Ini kan buat masyarakat juga ya," katanya.
"Kita kemarin sudah siapkan penanganannya kontinu (berkesinambungan, berkelanjutan), enggak setengah-setengah," tutupnya.
Baca juga: IKN Kurang Menarik Pelaku Usaha, Hasil Riset SKSG UI: Mayoritas Pelaku Usaha Tolak Pindahkan Bisnis
Titik Nol Mulai Digandrungi dan jadi Lokasi Wisata
Kunjungan Presiden RI Joko Widodo, minat masyarakat semakin tinggi untuk melihat secara langsung lokasi Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku , Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Kecamatan Sepaku, Adi Kustaman.
Ia mengatakan, belakangan ini banyak masyarakat yang mendatangi lokasi IKN hanya untuk mengobati rasa penasarannya.
Kebanyakan dari mereka adalah kelompok masyarakat dan rombongan perusahaan.
Tingginya kunjungan ini dikarenakan kehadiran Presiden yang berkemah sekaligus melakukan prosesi penyatuan tanah dan air di Titik Nol Geodesi IKN Nusantara beberapa waktu lalu bersama 34 Gubernur se-Indonesia.
"Iya, banyak yang berkunjung dan merasa penasaran karena, kan, lihatnya selama ini di TV saja. Jadi, enggak bisa dibendung, enggak bisa kami larang. Bayangkan kalau itu kami tutup atau larang, waduh rasanya agak kurang baik juga. Toh sejauh ini juga masih terkendali kok pengunjungnya," kata Adi, saat dihubungi Kompas.com pada Senin (4/4/2022).
