Berita Kubar Terkini
Kolaborasi Pembelajaran Aktif ala SMPN 1 Siluq Ngurai Kutai Barat, Eksperimen Membuat Magnet
Para pelajar SMPN 1 Siluq Ngurai di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur menghadapi kendala saat pandemi Covid-19
1. Apakah jarak magnet kepaku mempengaruhi kekuatan magnet yang ada pada paku?
Melalui pertanyaan ini kelompok siswa atas nama Pika melakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan jarak magnet ke paku yang berbeda-beda jarak 4 cm isi staples yang terangkat tidak ada pada jarak ke 3 cm isi staples yang terangkat 6.
Sedangkan pada jarak 2 cm isi staples 15 yang terangkat. Kelompok Pika menyimpulkan semakin dekat jarak magnet kepaku maka semakin banyak isi staples terangkat.
Membuktikan semakin dekat jarak magnet kepaku maka kekuatan paku semakin besar.
2. Apakah banyaknya jumlah lilitan kawat yang ada pada paku mempengaruhi kekuatan magnet yang ada pada paku?
Kelompok Kaleo melakukan 3 kali percobaan dengan jumlah lilitan yang berbeda-beda.
Sehingga dari jumlah lilitan yang sedikit menghasilkan isi stapels yang terangkat semakin banyak.
Namun, kelompok lainnya melakukan percobaan yang serupa termasuk jumlah lilitan pada besi, tapi hasil jumlah isi staples tidak sama dengan kelompok Kaleo.
Baca juga: Tatap Bonus Demografi, Tanoto Foundation Kalimantan Timur Bekali SMP dan MTs di Paser dengan MIKIR
Beberapa kelompok menanyakan mengapa ini bisa terjadi benyak kemungkinan kesalahan dalam melakukan percobaan ini bisa pengaruh panjang kawat, diameter paku, sumber arus yang ada pada baterai dan lain-lain
3. Jika paku diganti dengan benda lain, apakah bisa dibuat magnet? Tergantung, kalau bendanya dari besi bisa, yang disebut benda feromagnetik, kalau benda terbuat dari emas atau perak tidak bisa.
Untuk pertanyaan ini, belum ada siswa yang menjawab, dan diperkuat oleh Nurul.
Kerjasama dan interaksi anggota kelompok sangat penting agar kegiatan eksperimen berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Dengan kerjasama kelompok dapat meningkatkan rasa percaya diri dan saling melengkapi kekurangan anggotan kelompok.

Nurul juga memberikan kesempatan untuk kelompok lain menanggapi hasil presentasi, kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap kritis dengan tetap mematuhi aturan dalam diskusi.
Unsur pembelajaran Aktif Tanoto Fondation ini sesuai dengan nilai yang ada pada pelajar Pancasila yaitu gotong royong atau kerjasama, kreatif dalam merancang.