Ramadhan

Ada Jejak Presiden Soeharto di Masjid As-Syifa Ulinnas RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

Bernama Masjid Masjid As-Syifa Ulinnas, tepat berdiri di dekat pintu masuk komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Masjid Masjid As-Syifa Ulinnas, yang berdiri di komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie, Jalan Palang Merah, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda, ada sebuah masjid yang memiliki prasasti peresmian yang ditandatangani Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Bernama Masjid Masjid As-Syifa Ulinnas, tepat berdiri di dekat pintu masuk komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie, Jalan Palang Merah, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.

Luas bangunan dan halaman cukup luas tersebut bisa menampung sekitar 300 jemaah.

Untuk parkiran, masjid ini ditunjang oleh fasilitas yang berada di area RSUD yang merupakan Rumah Sakit terbesar di Kota Samarinda dan merupakan rujukan bagi masyarakat Kaltim pada umumnya.

Dari salah satu sudut dinding, kotak dengan lima sudut di tembok area kanan bagian dalam masjid terdapat prasasti batu pualam.

Baca juga: POPULER BALIKPAPAN: Masjid Al Ula Masih Kokoh Usai Dibom| Ditemukan Produk Mencurigakan

Baca juga: Usai Ceramah di Masjid UGM, Gubernur Ganjar Jadi Magnet Jamaah yang Membeludak

Baca juga: Semarak Ramadhan, WBP Antusias Ikut Kegiatan Keagamaan di Masjid Nurul Iman Rutan Tanah Grogot

Prasasti mudah dilihat dan dibaca setiap jemaah masjid dan bertuliskan : 

"DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA MASJID INI DIBANGUN OLEH DAN MERUPAKAN SUMBANGAN DARI YAYASAN AMALBAKTI MUSLIM PANCASILA DIRESMIKAN PADA TANGGAL 1 NOP 1999 YAYASAN AMAL BAKTI MUSLIM PANCASILA, KETUA, SOEHARTO," demikian tulisan prasasti tersebut.

Dari berbagai sumber, Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) adalah salah satu yayasan yang diketuai Soeharto dengan misi membangun 999 masjid di Indonesia.

Ketua Masjid As-Syifa Ulinnas RSUD AW Sjahranie, Ns.Suwanto, S.Kep., M.Adm.Kes, mengungkapkan masjid yang mulai dibangun sekitar tahun 1997 tersebut merupakan hasil himpun dana para pegawai pada saat itu.

Tentunya masjid ini sangat bermanfaat keberadaannya bagi masyarakat sekitar, pegawai maupun keluarga pasien.

"Dulu masjid ini dibangun YAMP program Presiden Soeharto," sebutnya, Kamis (7/4/2022).

Saat ini biaya pemeliharaan masjid juga tidak hanya bergantung dari pihak RSUD Aw Sjahranie, namun juga dari infaq dan shadaqah karyawan serta jemaah yang datang.

Tentunya juga keluarga-keluarga pasien yang memanfaatkan masjid ini sebagai tempat ibadah dan istirahat, sementara sembari menunggu untuk masuk menjenguk keluarganya yang sedang dirawat.

"Kadang tiap jumat pegawai urun untuk infaq ke masjid, untuk biaya pemeliharaan," ungkap pria yang akrab di sapa Pak Wanto ini.

Filosofis nama sendiri, diambil dari bahasa arab As-Syifa yang berarti penyembuh.

"Asy-Syifa artinya Penyembuh sehingga sinkron dengan lokasinya yang berada di area rumah sakit," terang Pak Wanto.

Inginnya masjid ini juga bisa memberikan ketenangan batin untuk pengunjungnya dari suasana di rumah sakit yang mungkin membuat lelah, penat dan stres, terlebih ketika keluarga pasien tengah dirawat.

Tempat Bermunajat Para Dokter, Perawat dan Keluarga Pasien, Pihak Rumah Sakit Ingin Area Masjid dijaga "Kesuciannya"

Sementara itu Kapala Instalasi Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), dr. Arysia Andhina menerangkan bahwa keberadaan masjid sangat bermanfaat bagi pasien dan keluarga pasien.

Tempat bermunajat memohon kesembuhan bagi anggota keluarganya yang sedang sakit dan dirawat di RSUD AW Sjahranie.

Tak hanya itu, para karyawan RSUD AW Sjahranie, dokter, perawat dan para staf juga tentunya berdoa diberikan kesabaran serta kemudahan untuk merawat para pasien serta memberikan pelayanan kepada keluarga pasien.

Baca juga: Pernah Dijatuhi Bom Kala Perang Dunia, Masjid Jami Al Ula Balikpapan Masih Berdiri Kokoh

"Selain itu musafir yang ikut salat di masjid, kebanyakan keluarga pasien rujukan dari daerah lain Kabupaten/Kota se-Kaltim, tentunya butuh tempat bernaung juga. Karena kondisi pandemi Covid-19, hanya boleh satu orang yang menunggu,sehingga masjid sebagai tempat berteduh," terang dr. Arysia Andhina.

"Warga sekitar juga ikut shalat di masjid tersebut," imbuhnya.

Keluarga pasien juga tidak perlu jauh-jauh mencari masjid saat menjaga keluarganya yang sedang dirawat.

Misalnya, lanjut dr. Arsyia Andhina, seperti pasien yang diantar oleh keluarga berobat, otomatis keluarga tidak lama meninggalkan pasien karena lokasi masjid dekat untuk beribadah.

Dalam kondisi Covid-19 yang menerpa seluruh pelosok dunia, masjid ini menjadi satu-satunya yang pertama menerapkan anjuran pemerintah agar tidak terlebih dahulu menggelar salat berjamaah dengan saf rapat.

Meski begitu, Masjid As-Syifa Ulinnas juga yang menjadi motor penggerak di lingkungan masyarakat sekitar untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes) dan syiar islam dari dalam komplek RSUD AW Sjahranie.

"Pada waktu tingginya jumlah pasien covid di samarinda, atau zona merah dan hitam, masjid tersebut sempat ditutup. Namun seiring dengan level PPKM yang turun, masjid kembali dibuka untuk umum," ujar dr. Arsyia Andhina.

"Jamaah, baik karyawan, pasien, keluarga pasien dan warga sekitar diperbolehkan kembali beribadah dengan menerapkan protokol kesehatan," sambungnya.

Di bulan Ramadhan seperti saat ini, keluarga pasien serta masyarakat juga banyak berdatangan untuk beribadah salat rawatib, sunnah tarawih dan ibadah lain seperti tadarus Al-Quran.

Selain itu juga Masjid As-Syifa Ulinnas menyediakan makanan dan minuman berbuka puasa bagi para jemaah.

"Kemudian saat bulan ramadhan kita menerima nasi bungkus, kotak atau apapun untuk hidangan berbuka puasa di masjid tersebut. Kalau untuk karyawan kami, dibekali dari RS untuk buka dan sahur jatah tersendiri, karyawan tidak ada yang berbuka dan sahur di masjid tersebut," terangnya.

Sementara manfaat untuk karyawan RSUD AW Sjahranie sendiri  jika ingin melaksanakan ibadah salat juga tidak perlu jauh keluar dari area rumah sakit,sehingga waktu pelayanan kepada pasien bisa maksimal.

Tak hanya itu, keberadaan rumah sakit bisa memberikan sedekah atau infaq yang perbulannya bisa disalurkan ke masjid tersebut.

"Jumlahnya tidak ditentukan, berdasarkan keikhlasan masing-masing karyawan," tandas dr. Arsyia Andhina.

dr. Arsyia Andhina juga mengingatkan masyarakat, pengunjung, dan karyawan rumah sakit sendiri, agar area Masjid As-Syifa Ulinnas tidak untuk menjadi tempat nongkrong, berpacaran atau aktivitas diluar beribadah.

"Menjaga kesucian masjid sebagai tempat ibadah tentunya," imbaunya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved