Menteri ESDM Cek Stok BBM
Disinyalir Ada Penyalahgunaan Panyaluran Solar Subsidi, Regulasi Peruntukan BBM Diupayakan Rampung
Pasokan Bahan Bakar (BBM) jenis solar bersubsidi di masyarakat yang terbatas saat ini membuat beberapa wilayah sering mengalami antrean, bahkan tak ja
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pasokan Bahan Bakar (BBM) jenis solar bersubsidi di masyarakat yang terbatas saat ini membuat beberapa wilayah sering mengalami antrean, bahkan tak jarang harus berhari-hari menunggu demi membelinya.
Susahnya mencari stok BBM solar subsidi untuk para sopir hingga keluhan berbagai pelaku usaha juga terus mengemuka.
Kendati demikian, pihak berwenang mengklaim bahwa distribusi BBM solar bersubsidi sudah sesuai dengan batas yang telah dipasok.
Kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama jajaran Pertamina dan pihak terkait, Kamis (7/4/2022), dimaksudkan untuk mendengar langsung serta memastikan rantai distribusi di sejumlah SPBU Kota Tepian.
Pasokan BBM terkini, khususnya solar memang sangat terbatas.
Baca juga: BREAKING NEWS Menteri ESDM Arifin Tasrif Cek Stok BBM di SPBU Samarinda Antrean Berkurang dan Tertib
Baca juga: Menteri ESDM Sebut Solar Subsidi Rawan Bocor, Terjual Tak Sesuai Peruntukannya
Arifin Tasrif saat ditemui langsung di sela kunjungannya mengungkapkan alasannya.
Terbatasnya stok ditengarai saat ini harga-harga komoditas BBM dan yang lainnya mulai merangkak naik.
Meski hanya di Indonesia yang menjual paling murah untuk kondisi terkini.
"Jadi kita mendorong konsumsi BBM dalam negeri, sedangkan di sini BBM yang disubsidi jumlahnya terbatas," kata Arifin Tasrif.
"Kalau yang disubsidi ini jumlahnya terbatas kan digolongkan untuk masyarakat tertentu, jangan sampai ini dialihkan ke yang bukan ada dalam aturan. Kalau ini sampai bocor, pemerintah akan terbebani subsidi terlalu banyak dan mengeluarkan dana yang ekstra," tuturnya.
Kebocoran BBM ingin ditekan, namun saat ini perlu peran dari semua pihak termasuk penegak hukum menertibkan, atas penyelewengan oknum yang disinyalir membeli dengan peruntukan lain di luar manfaat penerima subsidi.
Baca juga: Menteri ESDM: Program Dedieselisasi PLN Kunci RI Capai Net Zero Emission pada 2060
Sedangkan kalau hal tersebut bisa dikontrol, dana subsidi bisa dipakai guna pembangunan ekonomi di Indonesia.
"Untuk itu kami meminta kesadaran semua pihak agar bisa memakai BBM yang memang sesuai peruntukannya," ucapnya.
Menyinggung terkait peruntukan solar bersubsidi yang pasokannya disinyalir tidak sesuai aturan, bahkan cenderung ada yang memanfaatkan untuk kegiatan pertambangan di Kaltim.
Belum ada bahasa tegas dari Arifin Tasrif mengenai hal tersebut, dia hanya mengatakan bahwa hal tersebut akan ditertibkan
Ia mengimbau agar pihak pertambangan jangan memanfaatkan solar subsidi dengan ikut mengantrekan kendaraan di SPBU yang nantinya bakal dialihkan serta dimanfaatkan bukan sesuai peruntukan.
"Nah justru itu yang akan kita tertibkan, penertibannya akan kita lihat. Kalau yang namanya untuk pertambangan dia tidak boleh menggunakan BBM subsidi, dia harus pakai BBM industri pakai Pertadex sama Dexlite. Karena komoditas tambang di dunia internasional harganya naik tiga kali lipat malah lebih. Jangan pakai barang subsidi," bebernya.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Sukses Langkahi Luhut, Jokowi Tunjuk Pengusaha Ini Jadi Menteri ESDM Sementara
Saat kembali disinggung adanya indikasi "permainan" dengan pihak SPBU terkait pemanfaatan solar subsidi ke kegiatan pertambangan, Arifin Tasrif tegas mengatakan, pemerintah sedang merampungkan suatu aturan untuk bisa menyortir agar kegiatan menyalahi aturan bisa ditekan, termasuk pemanfaatan BBM subsidi jenis solar ini.
"Nah untuk itulah memang harus ditertibkan. Ini memang ada peraturan yang sedang kita olah persiapan dalam waktu dekat, nantinya jelas, kriteria sama kategori jenis-jenis alat transport yang mana bisa mengisi BBM subsidi," tuturnya.
"Yang intinya pemerintah ingin supaya masyarakat yang mempunyai daya beli bisa dapat harga sesuai, janganlah ini (BBM subsidi) diambil," kata Arifin Tasrif. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel