Timnas Indonesia

Timnas Indonesia U23 Tak Diperkuat Saddil di SEA Games, Garuda Muda Masih Punya Barisan Winger Elite

Timnas Indonesia U-23 dipastikan tak akan diperkuat Saddil Ramdani dalam helatan Sea Games 2022 mendatang.

Editor: Ikbal Nurkarim
Instagram/@sadillramdani_
Saddil Ramdani saat berseragam timnas Indonesia. Timnas Indonesia U-23 dipastikan tak akan diperkuat Saddil Ramdani dalam helatan Sea Games 2022 mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Timnas Indonesia U-23 tak diperkuat Saddil di SEA Games, Garuda muda masih punya barisan winger elite.

Ya, timnas Indonesia U-23 dipastikan tak akan diperkuat Saddil Ramdani dalam helatan Sea Games 2022 mendatang.

Saddil Ramdani tak mendapat izin dari klubnya sekarang, Sabah FC yang bermain di kompetisi tertinggi Malaysia.

Karena SEA Games tak masuk dalam kalender FIFA, Sabah FC memiliki hak untuk menahan eks pemain Persela Lamongan itu untuk bergabung bersama Timnas Indonesia U-23.

Baca juga: Jadwal Sepakbola SEA Games 2022, Laga Pembuka, Timnas Indonesia vs Vietnam

Baca juga: Ricky Kambuaya Susul Marc Klok Isi Slot Pemain Senior di Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2022

Baca juga: TERKUAK Tujuan Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia TC di Korea, Bagaimana Nasib Klok di SEA Games?

“Pertama senang dan merasa bangga bisa bela Tanah Air tercinta, tetapi situasi yang Saddil dapat sekarang kan memang Saddil tidak diperbolehkan,” kata Saddil saat dihubungi Tribunnews, Kamis (7/4/2022).

“Bahkan Saddil sudah bicara sama manajemen dan coach, tapi ya tetap sama. Saddil tidak ada kekuatan buat ngomong yang seperti apa. Intinya tidak boleh berangkat ke Korea Selatan untuk persiapan SEA Games,” lanjutnya.

Ya, Saddil memang menjadi tumpuan lini depan Sabah FC di Liga Malaysia yang baru saja dimulai tiga pekan.

Keputusan untuk menahan Saddil untuk bergabung bersama Timnas adalah hal yang wajar karena Sabah FC ingin keluar sebagai juara, dan Saddil adalah orang yang menjadi tumpuan untuk mewujudkan hal tersebut.

Meskipun harus tampil tanpa Saddil, skuat asuhan Shin Tae-yong sebenarnya tak perlu cemas-cemas amat.

Dari 28 nama sisa yang berada dalam skuat, terdapat barisan winger elite yang kualitasnya jelas mampu mengantikan peran Saddil Ramdani.

Chemistry Witan Sulaeman dan Egy Maulana

Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman berselebrasi saat Indonesia melawan Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020.
Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman berselebrasi saat Indonesia melawan Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020. (PSSI)

Witan dan Egy adalah pemain yang sama-sama berposisi sebagai winger, mereka juga sama-sama berkaki kidal dan lebih maksimal jika diberi peran sebagai inverted winger.

Tapi, Witan adalah pemain spesial, memang kaki terkuatnya adalah kiri, namun bukan berarti kaki kanannya tak mematikan.

Ia dapat melakukan dribel dan shooting dengan kaki kanan dengan baik, itu dapat dilihat dari penampilannya selama ini bersama Timnas Indonesia.

Ya, Witan begitu fleksibel untuk dimainkan di posisi kanan ataupun kiri penyerangan Timnas Indonesia.

Baca juga: 2 Kali Telan Kekalahan dari Korea Selatan U-19, Shin Tae-yong Justru Puji Skuad Timnas Indonesia U19

Sang pemain memiliki kualitas kaki kanan dan kiri yang sama baiknya.

Itu memberikan keleluasaan bagi Witan untuk melakukan cut inside lalu menyelesaikan peluang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan dengan efektif.

Atribusi utama Witan adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mumpuni, ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan baik.

Shin Tae-yong pun memanfaatkan kemampuannya untuk bermain lebih menusuk ke dalam kotak penalti lawan lalu mencetak gol.

Satu gol Witan ke gawang Taiwan saat AFC Asian Cup di tahun lalu adalah contohnya.

Witan yang berlari menusuk dari sisi kanan, mendapatkan umpan terobosan dari Kadek Agung.

Dengan dingin, ia melakukan plesing yang mampu mengecoh kiper Taiwan dan membuat Timnas unggul 3-0.

Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan.

Pemain berusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.

Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.

Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.

Atribut spesial Witan tersebutlah yang nampaknya membuat FK Senica berani meminjamnya dari Lechia Gdanks dan menjadi pemain Indonesia kedua yang mereka boyong.

Hadirnya Witan dalam skuat tak akan membuat posisi Egy tergeser, justru Egy dan Witan bermain bersama di lapangan, menjadi duet mematikan.

Baca juga: Jadwal Acara TV Hari ini Selasa 29 Maret 2022, Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Indosiar

Kerja sama antar keduanya terbukti saat leg kedua final Piala AFF 2020.

Witan Sulaeman yang bergerak dari sisi kiri mengirim umpan chip kepada Egy yang lolos dari jebakan offside.

Dengan tenang, pemain berusia 22 tahun tersebut melakukan shooting ke arah pojok kiri gawang Timnas Thailand dan merubah skor menjadi 2-2.

Ya, Egy dan Witan memang memiliki chemistry sendiri, mereka sama-sama menuntut ilmu di SSB Ragunan Jakarta dan menjadi tumpuan di sana.

Di FK Senica, Witan lebih banyak bermain di sisi kiri, sedangkan Egy akan tetap di posisinya yaitu bermain sebagai winger kanan.

Tenaga keduanya tak semata-mata hanya untuk menambah followers Instagram klub, namun juga mendongkrak posisi tim di kasta tertinggil Liga Slovakia.

Egy dan Witan adalah dua winger terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini, kecepatan, ketenangan, dan finishing yang apik ada dalam diri mereka.

Egy Maulana Vikri yang mentas bersama FK Senica, telah menyumbangkan 4 assist dan 2 gol selama berkostum tim peringkat tujuh Liga Slovakia itu.

Hadirnya Witan ke dalam skuat berpotensi besar mampu menyokong pundi-pundi gol Egy.

Kerjasama mereka seperti di Timnas Indonesia-lah yang dinanti Senica untuk meloloskan mereka dari jurang degradasi.

Baca juga: Kiper Arema Asal Brasil Siap Bela Timnas Indonesia, Sebut PSSI Tak Perlu Naturalisasi, Ini Alasannya

Pembuktian keduanya yang tampil reguler di kasta tertinggi Liga Slovakia bisa menjadi jawaban dari sibuknya Timnas Indonesia mencari striker berkualitas.

Mereka dapat dijadikan Shin Tae-yong sebagai goal getter utama Garuda meski bermain sebagai winger.

Pengalaman bermain di Eropa serta kualitas mereka yang suda teruji tak akan menyulitkan mereka untuk tampil melejit berkompetisi di Asia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved