Berita Nasional Terkini
Mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean: Masa Saya Dipenjara Karena Hilaf
Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku tak berniat sama sekali menimbulkan keonaran dan menistakan suatu ajaran agama
TRIBUNKALTIM.CO- Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku tak berniat sama sekali menimbulkan keonaran dan menistakan suatu ajaran agama tertentu lewat cuitannya.
"Apakah memang seorang yang keliru, khilaf soal pemahaman tentang Allah harus dipenjara?"
"Apakah karena kedangkalan ilmu agama lantas seseorang keliru berpendapat harus diganjar dengan penjara?"
"Allah saja maha pengampun, apakah kita manusia harus memenjarakan seseorang hanya karena keliru dan khilaf?" Tutur Ferdinand, dalam nota pembelaan alias pleidoi atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2022).
Bahkan ia mengaku khilaf mencuit 'Allahmu Lemah' di akun Twitter-nya.
Ferdinand juga meminta ampun dan mohon maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dengan cuitannya.
Baca juga: Dituntut 7 Bulan Penjara, Majelis Hakim Beri Waktu Seminggu Ferdinand Hutahaean Susun Pledoi
Baca juga: Diduga Sebar Berita Bohong, Mantan Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean Dituntut 7 Bulan Penjara
Baca juga: Di Sela Sidang Ferdinand Hutahaean, Haris Pratama Bongkar Siapa Pelaku Pengeroyoknya
Dirinya juga meminta umat muslim membimbingnya, mengingat dia merupakan muslim yang baru memeluk Agama Islam.
Hal itu perlu, kata dia, agar dalam bersikap, tidak ada lagi sikap keliru dan khilaf.
"Saya sungguh mencintai agama ini, dan saya akan sangat sedih jika agama yang suci ini dijadikan alat untuk memenjarakan orang atas nama hukum," paparnya.
Godaan Setan
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran, membacakan nota pembelaan alias pleidoi, atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), Selasa (12/4/2022).
Pada sidang yang digelar di ruang Sujono Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat itu, Ferdinand membeberkan alasan dirinya membuat cuitan 'Allahmu Lemah' di akun Twitter pribadinya.
Dalam pleidoinya, Ferdinand mengaku khilaf, dan menyatakan cuitannya itu dipengaruhi setan.
Mulanya dia mengaku kejadian tersebut terjadi pada 4 Januari 2022, saat dirinya sedang berada di kantor.
Ferdinand lalu terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian siuman.