Berita Internasional Terkini
Rusia Siapkan Puluhan Ribu Tentara Serang Ukraina Timur, Austria Pesimis Perang Segera Berakhir
Update terbaru perang Rusia vs Ukraina, Selasa (12/4/2022). Rusia merencanakan serangan besar di Ukraina timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Update terbaru perang Rusia vs Ukraina, Selasa (12/4/2022).
Rusia merencanakan serangan besar di Ukraina timur.
Hal ini dikatakan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Dirinya menyebut bahwa Rusia sedang mengkonsentrasikan puluhan ribu tentara untuk serangan barunya, seperti yang diberitakan Al Jazeera
Bahkan pemimpin Austria mengatakan dia "pesimis" tentang perang yang berakhir setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Setelah menarik pasukan dari Ukraina utara, termasuk pinggiran kota Kyiv di bawah pendudukannya, Rusia mengatakan tujuan utamanya adalah Ukraina timur.
Mereka menuntut agar Kyiv menyerahkan kendali atas petak-petak wilayah di sana, yang dikenal sebagai wilayah Donbas, kepada para pejuang separatis pro-Rusia.
Baca juga: Rusia Dituding Pakai Senjata Kimia di Mariupol Ukraina, Inggris Mulai Selidiki
Baca juga: Rusia Bombardir Ukraina: Hancurkan Sistem Rudal Sumbangan NATO, Ledakkan 2 Pesawat & Gudang Amunisi
Baca juga: Dibocorkan Media China, Ternyata Perang Rusia vs Ukraina Sesuai dengan Buku Panduan Amerika
Pihak Kyiv mengatakan bahwa hal itu merupakan langkah bersiap untuk pertempuran baru.
“Kami memperkirakan bahwa pertempuran aktif akan dimulai di daerah-daerah ini dalam waktu terdekat,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakanm yakin Rusia berusaha untuk memperkuat dan memasok pasukannya di wilayah Donbas.
Hadiah terbesar yang ingin diraih Rusia di Donbas adalah Mariupol, kota pelabuhan utama di timur.
Di mana ribuan orang diyakini tewas di bawah pengepungan selama hampir tujuh minggu.
Jika Rusia akhirnya merebut Mariupol, itu bisa lebih baik menghubungkan pasukan yang maju dari timur dengan pasukan dari semenanjung Krimea yang dicaplok, dan mengalihkan fokus mereka ke upaya baru untuk mengepung pasukan utama Ukraina di timur.
Dalam permohonan terakhirnya untuk dukungan internasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada parlemen Korea Selatan bahwa puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol, angka yang belum dikonfirmasi secara independen.
“Meskipun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka”, katanya.