Ibu Kota Negara

Jadwal Mahkamah Agung ke IKN Nusantara, Melihat Lokasi Calon Kantor MA dan Istana Negara

Lokasi Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang baru di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Presiden Joko Widodo saat bersama seluruh Gubernur se-Indonesia saat prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol IKN Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, Provinsi Kaltim, Senin (15/3/2022). 

Namun adanya Ibu Kota Negara yang bernama IKN Nusantara akan memberi perubahan paradagima bangsa Indonesia secara keseluruhan. 

Salah satu parameter keberhasilan pembangunan Ibu Kota Negara nanti, yakni terjadinya sinergi sosio-kultural warga IKN Nusantara yang berasal dari latar belakang berbeda.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jend Pol (Purn) Budi Gunawan dalam keterangannya Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Proyek Superprioritas dan Perlu Kerja Extraordinary

Menurutnya, pada awal masa transisi di IKN diperkirakan ada banyak ragam pengelompokan warga berdasarkan banyak kriteria.

Namun karena proses interaksi sosial yang sehat, pada akhirnya mereka akan melebur menjadi masyarakat multi-kultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna.

Budi Gunawan menegaskan, inilah bukti, pembangunan IKN Nusantara bukan semata persoalan pembangunan fisik sarana-prasarana atau infrastruktur.

“Pembangunan IKN Nusantara adalah upaya mengakselerasi transformasi sosial menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang berperadaban tinggi dan maju serta mampu beradaptasi dengan tuntutan zamannya,” kata Budi Gunawan.

Lebih lanjut Budi Gunawan memaparkan, visi tentang pembangunan manusia ini harus disadari para penghuni IKN Nusantara sejak awal.

Dengan menyadari hal ini, setiap individu penghuni IKN Nusantara akan mengalami peningkatan absorptive capacity atau kapasitas menerima perubahan, keragaman, dan perbedaan.

Mereka pun akan aktif dalam setiap tahapan interaksi sosial yang harus dilalui untuk membentuk masyarakat multi-kultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna.

Tahapan-tahapan itu antara lain akuisisi sosial, asimilasi, transformasi, hingga sinergi atau mendayagunakan keunggulan sosial demi kesejahteraan semua.

“Bila kita berhasil sampai ke tahap mendayagunakan keunggulan sosial ini, itulah tandanya pembangunan IKN Nusantara telah tercapai," ungkapnya.

Sebab, keragaman, multikulturalisme, kebhinekaan. "Memang baru berarti bila berdayaguna bagi masyarakat, bagi Bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara di Kaltim, Perlu Dekat Pangkalan Udara

Dalam asesmen BIN sejauh ini, kata dia, prospek terjadinya interaksi sosial tersebut sangat menjanjikan.

Asesmen juga dilengkapi oleh kajian mendalam tentang etnografi, sosiologi serta psikodemografis terhadap lokasi IKN Nusantara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved