Berita Nasional Terkini
Rhoma Irama Ungkap Prihatin dengan Pemilu di Indonesia: Kalau Mau Menang Harus Money Politic
Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024 akhirnya akan tetap diselenggarakan setelah muncul wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode
TRIBUNKALTIM.CO - Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024 akhirnya akan tetap diselenggarakan setelah muncul wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
Meskipun belum ada tokoh yang memastikan akan ikut pada Pilpres 2024, namun sejumlah nama pejabat telah masuk dalam lingkaran beberapa survei di Indonesia.
Sebut saja Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Sehubungan dengan itu, musisi sekaligus politikus, Rhoma Irama memberikan tanggapan terkait proses pemilihan umum di Indonesia.
Baca juga: Ustadz Tile Akui Melanggar karena Sudah Plesetkan Lagu Rhoma Irama Saat Berdakwah
Saat menjadi bintang tamu di acara Karni Ilyas Club, Rhoma Irama mengaku sangat prihatin dengan proses pemilihan umum yang ada di Indonesia.
Diakuinya bahwa, di Indonesia belum bisa melaksanakan Pemilu secara Jurdil (jujur dan adil).
"Itu kita belum bisa melaksanakan Pemilu yang Jurdil, itu belum. Saya melihat di sana-sini masih ada, Astagfirullahaladzim," kata Rhoma Irama dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (14/4/2022)
"Kalau lurus-lurus aja dalam berpolitik itu, ya nggak bisa gitu loh," tambah Rhoma Irama.
Baca juga: Rhoma Irama Disebut Balikan dengan Angel Lelga, Eks Vicky Prasetyo Beri Jawaban Malu-malu
Lebih lanjut, Rhoma Irama mengatakan bahwa Pemilu saat ini masih harus ada transaksional dan lain-lainnya.
Sehingga, ia menilai bahwa, kalau dalam Pemilu mau menang harus bermain curang.
"Kalau mau menang harus money politic, hal-hal yang sebenarnya dilarang di dalam undang-undang Pemilu itu sendiri," ungkap Rhoma Irama.
Lantaran sering terjadi kecurangan, Rhoma Irama mengaku bahwa pada akhirnya masyarakat pesimis terhadap keberhasilan dari suata Pemilu.
Baca juga: Jawaban Malu-malu Angel Lelga Soal Hubungannya dengan Rhoma Irama, Kembali Dikabarkan Dekat
Untuk itu, ia menyarankan bahwa seharusnya masyarakat diberikan pendidikan politik agar mengetahui meskipun berbeda dalam demokrasi tapi tidak untuk menjadikan mereka bermusuhan.
"Barang kali harus mengedukasi masyarakat bahwa berbeda itu wajib, tetapi bukan dalam arti, begitu beda, kita bermusuhan, saling mencaci," tutur Rhoma Irama.
Simak video selengkapnya:
(TribunKaltim.co/Justina)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251005_beasiswa-oktober.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250527-pembukaan-spbu.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250505_ijazah-Jokowi_Mantan-Menkopolhukam_Mahfud-MD_UGM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250906_Bupati-Sudewo.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250815_KERETA-CEPAT-WHOOSH.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251026_Kalender-November-2025.jpg)